Cara Kerja Kamera Mini di Helm 10 Pembalap F1 2022
Formula 1 terus mengeluarkan terobosan. Mulai musim 2022, akan ada kamera mikro dalam helm 10 pembalap demi memberikan pengalaman menonton balapan yang berbeda,
Foto oleh: Alpine
Lewat eye-cam, penonton di rumah bisa menyaksikan apa yang terjadi di grid dari perspektif berbeda. Mereka seolah menyaksikan lintasan sama seperti pembalap.
Inovasi tersebut sejatinya bukan sesuatu yang baru. Saat perpisahan David Coulthard di akhir F1 2009, pembalap itu dibekali kamera mini.
Sayangnya, pemandangan yang ditayangkan hanya sebentar karena pembalap Red Bull Racing mengalami crash di Tikungan 1.
Pada 2012 dan 2013, pengembangan alat kian serius dan diuji dalam balapan. Namun setelah itu, proyek tersebut seolah diabaikan dan dilupakan.
Padahal, kompetisi lain meniru meski posisi kamera sedikit berbeda. IndyCar menempatkan kamera micro di bagian atas helm itu mengetahui pergerakan kepala pembalap.
Sementara, Formula E memasangnya di dalam lambung mobil. Produsen helm asal Amerika Serikat, Bell, menyertakan kamera berdiameter 8mm dan dengan berat 2,5 gram, yang diposisikan setara mata.
Terinspirasi lagi dari ajang itu, proses pengembangan diteruskan lagi di F1 selama dua tahun terakhir. Pada 2021, tepatnya Grand Prix Belgia, pilot Alpine, Fernando Alonso, sukarela mencobanya.
Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, jadi kelinci percobaan berikutnya di GP Abu Dhabi.
Sejauh ini, respons yang didapat sangat positif meski perlu koreksi warna terus menerus dan perbaikan kualitas lainnya.
Divisi listrik Bell, Zeronoise, ingin kamera itu dihomologasi FIA, sehingga mereka pun melanjutkan tes dengan melibatkan lebih banyak pembalap.
Jadi musim depan, ada 10 pilot yang memakai helm bermerk Bell akan mendapat eye-cam, yakni Alonso, Charles Leclerc, Lewis Hamilton, Lando Norris, Esteban Ocon, George Russell, Pierre Gasly, Nicholas Latifi, Nikita Mazepin dan Guanyu Zhou.
“Teknologi akan tersedia selama musim 2022 untuk seluruh pembalap Formula 1 yang menggunakan helm Bell,” demikian bunyi rilis perusahaan.
“Driver’s Eye adalah kamera mikro yang dihomologasi FIA ditempatkan sejajar mata pada busa pelindung di dalam helm pembalap.”
Lalu seperti apa cara kerja kamera?
Pada dasarnya, pengoperasian kamera itu sama saja dengan yang terletak di mobil. Namun, ada pekerjaan rumah besar yang mesti diselesaikan produsen dan tim teknis F1, yaitu menyingkronkan gambar dalam siaran langsung.
Sementara itu, untuk menyiasati kendala, F1 memasang dua kabel seperti layaknya radio, di sebelah bahu dalam kokpit. Hanya visual yang tersedia karena dalam helm tak ada mikrofon.
Suara ditampung lewat mikrofon dalam mobil dan ketika dua kanal mengumpulkan citra, informasi diteruskan ke lengkung anti-roll, di mana terpasang antenna 10 GHz dengan sistem Wi-Fi. Perangkat ini akan mengirim sinyal langsung dari kamera dan suara dari mobil.
Formula One Management bisa mengoreksi gambar karena beberapa pembalap pasti akan sering membetulkan visor supaya bisa melihat trek lebih jelas. Kamera merekam dengan resolusi 1080p dan 50 frame perdetik, sehingga dapat ditayangkan ke semua negara.
Gambar ditransmisikan pada 50 fps ke berbagai negara kecuali Spanyol dan Inggris, di mana harus dikurangi setengahnya. Opsi itu terkait dengan Youtube yang menawarkan kualitas video lebih baik dari siaran langsung.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments