Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Carlos Sainz Tegaskan Selalu Dukung Keputusan Ferrari

Pembalap Ferrari, Carlos Sainz, mengatakan mendukung pilihan timnya mengambil power unit baru di Grand Prix Turki, terlepas dari performa apiknya di balapan.

Watch: Formula 1: Sainz mendukung penalti terlepas dari performanya

Setelah Charles Leclerc menggunakan mesin baru di Rusia, yang merupakan pengembangan terbaru dari Ferrari. Sainz mengikuti jejak rekan setimnya itu di Turki dan mendapatkan penalti grid.

Namun, melihat betapa kompetitifnya Leclerc pada latihan bebas Jumat, Sainz mengaku sedikit menyesal karena tidak akan bisa memperjuangkan podium.

Benar saja, Ferrari tampil kompetitif di Turki dengan Leclerc mampu memperjuangkan podium. Tapi sayang, ia gagal finis di tiga besar karena timnya salah membuat perhitungan strategi pit stop.

Sebaliknya, Carlos Sainz yang menggunakan mesin baru, menuntaskan lomba pada urutan kedelapan dan tertinggal empat detik dari pembalap McLaren, Lando Norris, yang ada di depannya.

Meski kehilangan kesempatan untuk mengalahkan McLaren dan mendapatkan podium, tapi Sainz tetap mendukung keputusan Ferrari untuk mengambil penalti grid di Istanbul Park.

“Tidak, saya tak ingin mengubah keputusan. Saya pikir ini balapan yang sempurna untuk mengambil penalti grid lalu bangkit untuk mengambil alih posisi,” kata Sainz.

“Tentu saja, tanpa penalti grid dengan menggunakan mesin lama saya bisa start dari posisi yang lebih baik. Tapi, di musim yang panjang Anda perlu menempatkan segalanya ke dalam perspektif dan ini adalah pengembangan yang memberikan kami sedikit kekuatan.

“Jadi, saya pikir keputusan yang kami ambil tepat dan kami menempatkan secepat mungkin. Ini juga memberikan saya kesempatan untuk melaju cepat.

“Seperti yang Anda lihat, saya bisa menyalip dengan mudah dan ini juga berkat kerja bagus yang dilakukan semua orang di Maranello dalam mengembangkan power unit baru.”

Baca Juga:

Ferrari menjelaskan peningkatan mesinnya lebih ditujukan pada 2022, itu masih memberikan kinerja dalam jangka pendek.

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, berpendapat Charles Leclerc akan memulai lebih jauh dari posisi keempat jika menggunakan power unit spesifikasi lama dari Maranello.

“Jika saya melihat ke belakang (Charles), itu sangat dekat, dan saya cukup yakin bahwa dia akan kehilangan beberapa posisi tanpa mesin baru,” kata Binotto.

Ditanya apakah power unit baru Ferrari memungkinkannya untuk mengalahkan McLaren pada perebutan posisi tiga besar di Formula 1 2021, Carlos Sainz mengatakan segalanya akan bergantung pada trek di sisa balapan musim ini.

“Ini pertanyaan rumit. Seperti yang Anda saksikan, kami masih lebih cepat dibandingkan McLaren. Di Sochi, mereka lebih cepat daripada kami. Jadi, saya yakin ini tidak menentu hingga akhir musim,” ujar Sainz.

“Apa yang dapat diberikan mesin ini adalah mungkin kami bisa sedikit lebih dekat ketika berada di belakang mereka dalam beberapa sirkuit. Kami juga bisa sedikit menjauh saat ada di depan mereka di trek tertentu.

“Inilah yang kami pikirkan sejak mengembangkan mesin. Kami berharap dapat memiliki sedikit keunggulan untuk mencoba dan membuat pertarungan sedikit lebih rumit.”

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Esteban Ocon, Alpine A521

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Esteban Ocon, Alpine A521

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lance Stroll Ternyata Tersiksa Selama Dua Tahun di Williams
Artikel berikutnya Andretti Autosport Ragu Teruskan Proses Akuisisi Alfa Romeo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia