Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

CEO McLaren Minta Pelanggar Cost Cap Segera Ditindak Tegas

CEO McLaren, Zak Brown, ingin pelaku pelanggaran cost cap dijatuhi sanksi sama seperti kalau mereka tak mematuhi aturan teknik Formula 1.

Zak Brown, CEO, McLaren Racing, arrives at the track

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Federasi Otomotif Internasional (FIA) batal mengumumkan hasil audit tim F1, yang mestinya dilakukan pertengahan pekan ini.

Jelang GP Singapura, spekulasi bahwa Red Bull Racing dan Aston Martin, melewati plafon yang ditetapkan pun muncul. Kebenaran akan terungkap ketika FIA merilis sertifikat cost cap pada Senin (10/10/2022).

Berbicara di Sirkuit Bathurst, Australia, pada Jumat, CEO McLaren Racing, Zak Brown mengaku bingung dengan penundaan itu.

“Saya tidak tahu sama seperti orang lain. Sertifikat harusnya keluar pada Rabu dan sekarang mereka telah menunda hingga Senin, yang artinya untuk beberapa alasan mereka belum siap,” ujarnya.

Baca Juga:

“Anda bisa, berdasarkan rumor, berasumsi bahwa satu atau dua tim tidak memenuhi, tapi saya juga tidak mengetahui bahwa ini masalahnya. Batas anggaran sangat penting dan kami harus memastikan bahwa mereka diaplikasikan. Jika tim melanggarnya, diberi sanksi, bukan hanya secara finansial tapi juga secara olahraga dan teknik.

“Jika regulasi teknik atau olahraga dilanggar, penalti diterapkan dan hal itu juga harus berlaku pada aturan anggaran. Kalau ada tim yang mengeluarkan dana berlebihan, itu akan mendatangkan keuntungan tak adil di trek dan mereka harus ditangani dengan tegas dan cepat.”

Menurut FIA, jika tim melebihi batas hingga 5 persen atau 7 juta dolar AS (sekira Rp106 miliar) menurut plafon 2021, 145 juta dolar, maka itu dianggap sebagai pelanggaran ringan. Sanksi bisa berupa peringatan hingga pengurangan poin.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75,Sergio Perez, Red Bull Racing RB18,Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Lando Norris, McLaren MCL36

Charles Leclerc, Ferrari F1-75,Sergio Perez, Red Bull Racing RB18,Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Lando Norris, McLaren MCL36

Photo by: Erik Junius

Jika pelanggaran lebih dari lima persen dianggap serius dengan hukuman beragam, antara lain pengurangan poin, pemangkasan batas atau tes untuk musim berikutnya hingga dicoret dari Kejuaraan Dunia.

Kalau Red Bull dan Aston Martin terbukti bersalah, maka itu akan mengobrak-abrik rencana mereka. Sebagai lawan berat, Ferrari dan Mercedes, tentu ingin aturan ditegakkan.

Apalagi Die Roten Bullen sangat dominan dua musim ini. Skuad Maranellp yakin kalau penambahan anggaran sekecil apa pun bisa menambah kecepatan mobil hingga setengah detik tiap lap.

Jelang Grand Prix Jepang, bintang Mercedes, Hamilton mengenang duel dengan Max Verstappen sepanjang 2021. Ia menekankan tidak akan kehilangan titel seandainya tak ada budget cap.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 F1 GP Jepang: Mercedes 1-2, Ferrari di Luar Top 5
Artikel berikutnya Max Verstappen Tenang Awali GP Jepang dengan Trek Basah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia