CEO McLaren Siap Penuhi Janji kepada Daniel Ricciardo
Daniel Ricciardo berkesempatan mengemudikan mobil idolanya di NASCAR sebagai hadiah atas kemenangannya di F1 GP Italia.
Daniel Ricciardo tampil sangat impresif di Grand Prix Italia, akhir pekan lalu. Pada Sabtu (11/9/2021), pembalap McLaren-Mercedes itu berhasil merebut satu poin di Sprint Race setelah finis di posisi ketiga.
Start dari grid kedua pada lomba utama setelah pemenang Sprint Race, Valtteri Bottas (Mercedes-AMG Petronas F1), harus start dari belakang (grid 19) karena pergantian mesin, Ricciardo langsung mampu memimpin melibas peraih pole, Max Verstappen (Red Bull Racing).
Kecelakaan yang membuat Verstappen dan Lewis Hamilton (Mercedes) mundur, kian memuluskan langkah Ricciardo merebut kemenangan sekaligus podium pertamanya untuk McLaren yang baru diperkuatnya musim ini.
Kemenangan tersebut membuat CEO McLaren Zak Brown mau tidak mau harus memenuhi janjinya kepada pembalap Australia tersebut.
Maret lalu, Brown menantang Ricciardo untuk segera merebut podium pertama untuk McLaren. Hadiahnya adalah Ricciardo boleh mengemudikan Chevrolet Monte Carlo NASCAR 1984 yang pernah digeber Ralph Dale Earnhardt Sr.
Semua tahu bila mantan bintang NASCAR yang wafat pada 18 Februari 2001 saat berlomba di Daytona 500 itu adalah idola Ricciardo. Bahkan, nomor mobil #3 yang dipakai Ricciardo terinspirasi dari milik Earnhardt.
Tetapi, setelah berhasil memenangi GP Italia, dan bukan sekadar finis podium (kedua atau ketiga), Ricciardo memiliki ide lain.
“Mungkin, ia mau memberikan saya mobil (Earnhardt) itu? Soalnya, jika hanya finis podium, saya cuma bisa mengemudikannya. Tetapi saya ternyata menang dan kami sebelumnya tidak pernah bicara soal taruhan kemenangan,” ucap Ricciardo sambil tertawa.
“Jadi, saya memberinya (Brown) sepatu saya dan meminum sampanye dari situ. Jadi, mungkin ia berubah pikiran dengan memberi saya mobil. Saya kira ini transaksi yang bagus.”
Ricciardo pun mengaku sebenarnya memiliki dua idola. Dale Earnhardt adalah pahlawan baginya. “Bila benar-benar mendapatkan kesempatan mengemudikan mobilnya, gila rasanya. Itu akan memberikan saya pengalaman tidak banding,” katanya.
Idola Ricciardo lainnya adalah Ayrton Senna. Namun, ia mengakui baru berpikir soal Senna setelah resmi berseragam McLaren. Senna memang merebut seluruh tiga gelar juara dunianya (1988, 1990, 1991) bersama McLaren.
“Ketika kali pertama datang ke MTC (McLaren Technology Centre) dan melihat sederet trofi di lemari, dan kini ada trofi atas nama saya, rasanya sungguh gila,” ucap Ricciardo.
“Maaf jika saya terdengar sedikit egois sekarang, tetapi ketika saya memikirkan McLaren, saya memikirkan (Ayrton) Senna.”
Kemenangan Daniel Ricciardo di Monza memang memiliki banyak makna bagi dirinya dan McLaren. Itulah kemenangan pertama McLaren sejak GP Brasil 2012 atas nama Jenson Button.
GP Italia 2021 juga menjadi kemenangan pertama (atau total kedelapan) bagi Ricciardo yang sebelumnya terakhir naik podium utama di GP Monako 2018, saat masih memperkuat Red Bull Racing.
Posisi finis kedua yang direbut Lando Norris juga membuat McLaren mencetak finis 1-2 ke-48 sepanjang turun di F1 sejak 1966. Kali terakhir mereka melakukannya lewat Lewis Hamilton dan Jenson Button di GP Kanada 2010.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.