Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Dukung Format Sprint Qualifying

Charles Leclerc merupakan salah satu pendukung sprint qualifying. Format ini dianggapnya cara terbaik untuk melihat cara pembalap mengelola balapan.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Lando Norris, McLaren MCL35M, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, and Lance Stroll, Aston Martin AMR21

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Formula 1 akan menguji coba sprint qualifying di Grand Prix Portugal setelah mendapat persetujuan dari para petinggi tim. Balapan yang digelar dengan jarak 100 km tanpa pit stop itu rencananya akan diterapkan di GP Inggris pada Juli mendatang.

Beberapa tim masih memahami strategi terbaik dari perubahan format akhir pekan Grand Prix. Namun, menurut Leclerc, dari sudut pandang pembalap sprint qualifying mendatangkan angin segar.

Selain mengubah pendekatan kualifikasi, dengan hanya satu sesi latihan bebas, akan ada pola pikir baru pada perlombaan karena tidak perlu memikirkan kapan waktu terbaik untuk mengganti ban.

“Biasanya kami memiliki rencana yang jelas sepanjang akhir pekan dengan melakoni FP1, FP2, FP3, tapi kali ini kami hanya memiliki satu latihan bebas dan langsung kualifikasi,” ujarnya.

“Secara pribadi saya sangat menyukainya, karena hanya ada sedikit waktu untuk mempelajari trek sebelum kualifikasi. Jadi, Anda mungkin bisa membuat perbedaan besar sekarang.

“Untuk sprint race, sulit untuk menjelaskannya. Saya pikir salah satu hal terbaik dari itu adalah kami akhirnya bisa saling menekan sepanjang balapan, sejauh 100 km, hingga batas maksimal. Mungkin ini akan menyenangkan bagi kami sebagai pembalap.

“Kami juga harus melihat kondisi cuaca, apakah bagus untuk pertunjukan atau tidak, yang mana itu kerap jadi pemeran utama. Untuk balapan Minggu, harus tetap menjadi yang terpenting dari akhir pekan Grand Prix."

Baca Juga:

Seluruh pembalap sebenarnya mendukung gagasan uji coba sprint race. Akan tetapi, ada beberapa yang merasa ada motif tersembunyi dalam konsep ini.

“Saya selalu mengatakan bahwa kami membutuhkan beberapa format berbeda dalam satu trek. Misalnya seperti di Monako, tempat yang sangat indah tapi tidak memiliki balapan yang menarik,” kata Lewis Hamilton.

“Jadi, saya senang mereka akhirnya membuka pikiran dan membuat perubahan. Saya pikir ini eksperimen menarik untuk akhir pekan. Saya berharap olahraga ini akan belajar banyak dan bagaimana kami dapat menerapkan balapan tertentu untuk bergerak maju.”

Pembalap Aston Martin, Sebastian Vettel, merasa ada motif tersembunyi pada perubahan format balap. Menurutnya, sprint race lebih dari sekadar untuk membumbui pertunjukan.

Berbicara kepada Sky Sports F1, Vettel mengatakan: “Jelas sudah diputuskan, jadi kami akan mencobanya. Alasan di balik ini... mungkin ada dua cara untuk menjelaskannya. Seharusnya itu harus lebih menarik.

“Saya berharap begitu, dan jika ternyata lebih menarik dan orang-orang menyukainya, mungkin kami harus mengatur ulang dan beradaptasi.

“Jika mereka tidak menyukainya dan kami tidak menyukainya, maka kami akan kembali ke konsep awal. Saya biasanya tidak ingin menentang sebuah gagasan, tapi kita lihat saja nanti.

“Semoga kami membuat persaingan semakin dekat, sehingga kami tidak perlu memikirkan lebih banyak tentang hal-hal ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Alpine Masih Harus Kembangkan A521
Artikel berikutnya Tsunoda Terapkan Taktik Berbeda di Kualifikasi F1 GP Portugal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia