Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Charles Leclerc Tak Menyesali Strategi Pit Stop Ferrari

Charles Leclerc dan Ferrari tak menyesal kehilangan kans meraih kemenangan perdana musim ini di F1 GP Turki, Minggu (10/10/2021).

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Jerry Andre / Motorsport Images

Kondisi trek Istanbul Park lembab setelah hujan berhenti. Dua pemimpin rombongan, Valtteri Bottas dan Max Verstappen, pun memutuskan untuk ganti ban dari slick ke intermediate di pertengahan lomba.

Ketika mereka masuk pit, Leclerc pun maju jadi yang terdepan. Ia memilih mempertahankan posisinya daripada mengikuti jejak mereka.

Rupanya keputusan itu malah jadi bumerang baginya. Saat trek mongering, Leclerc makin sulit mengendalikan mobilnya karena performa ban merosot drastis. Dia pun dipaksa ke pit stop pada lap ke-47.

Pembalap Monako itu pun dikudeta Bottas dan selanjutnya, harapan naik podium ketiga diblok oleh Sergio Perez. Hal menarik yang dilakukannya adalah menahan Lewis Hamilton.

Leclerc tak mau mengritik taktik Ferrari yang berujung pada kegagalan. “Saya punya semua info yang dibutuhkan saat itu, dan ketika Valtteri masuk pit (dari posisi memimpin), saya banyak bertanya di radio, ‘Ok, berapa waktu lap untuk ban intermediate baru?’” ia menjelaskan.

Baca Juga:

“Untuk lima atau enam lap pertama, kami kurang lebih sejalan dengan pace. Jadi bagi saya, itu sangat jelas tidak sekadar melempar dadu.

“Saya kira, saya dan kami semua, percaya diri dengan pilihan itu. Tapi, balapan itu sedikit aneh dengan ban intermediate untuk enam atau tujuh lap. Mereka memiliki fase graining dan saat Anda melewati fase itu, kemudian Anda menemukan banyak pace lagi. Pada dasarnya, itu yang terjadi. Jadi dari sisi saya, tidak ada penyesalan.”

Ketika pace dengan ban lama menghilang, eks pilot Alfa Romeo itu melihat tak ada gunanya melanjutkan putaran karena sulit mengejar lawan.

“Akan menjadi sangat, sangat sulit tanpa berhenti sejujurnya. Ban belakang sangat sulit dikendalikan dalam empat lap terakhir sebelum pit stop dan itu kenapa kami melakoni pit stop,” ia melanjutkan.

“Saya sangat kerepotan dengan ban belakang terkunci dan itu mendorong saya melakukan beberapa kesalahan. Saya kira lebih baik kami menyelesaikan dengan pit stop.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, tiba di grid

Charles Leclerc, Ferrari SF21, tiba di grid

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mengungkapkan opsi meminta Leclerc bertahan di luar sana karena melihat kondisi ban Carlos Sainz masuk pit.

“Tentu saja, kami menyelesaikan pit stop dengan Carlos dan kami tahu seberapa banyak karet yang tersisa di bannya saat itu. Melihat data, kami yakin bahwa kami bisa menuntaskan balapan, setidaknya dalam hal keselamatan.

“Jadi kami tahun bahwa dalam kaitan keselamatan, semua kondisi ada di sana. Kemudian, itu hanya masalah performa. Seperti yang dikatakan Charles, saat itu ketika kami memilih bertahan, performanya masih baik-baik saja. Kemudian kondisi trek berubah, lebih kering dan kami harus masuk,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya GP Turki 2021 dan 2020 bak Siang-Malam bagi Valtteri Bottas
Artikel berikutnya Alasan FIA Jatuhi Penalti untuk Pierre Gasly di F1 GP Turki

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia