Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cipratan Air di Istanbul Park Halangi Laju Lando Norris

Kondisi basah yang memicu cipratan air jadi tantangan berat bagi pembalap McLaren, Lando Norris, dalam perjuangannya melintasi garis finis.

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, Fernando Alonso, Alpine A521, Lando Norris, McLaren MCL35M, and the remainder of the field at the start

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Cuaca lagi-lagi memainkan peran penting pada jalannya lomba Formula 1. Istanbul Park menjadi sirkuit ketiga yang basah diguyur hujan, meski tidak sampai sekacau Spa-Francorchamps atau dibatalkannya FP3 di Sochi.

Norris merupakan salah satu driver balap jet darat yang begitu terdampak performanya. Minimnya visibilitas sangat menyulitkannya untuk melaju kencang. Tak heran jika dia sangat mudah dilewati Lewis Hamilton (Mercedes).

“Saya tidak bisa melihat apa-apa saat menuju grid start. Saya cukup takut sebenarnya akan betapa buruknya kondisi itu. Tapi saya kira, saya berhasil mendapatkan celah pada lap pertama dan mengendalikannya dengan sangat baik sejak saat itu,” tuturnya.

“Menurut saya, itu karena genangan air sedikit di permukaan lintasan. Jelas tidak kering, dan saya kira seperti ada celahnya (di aspal).”

Lando Norris, McLaren MCL35M

Lando Norris, McLaren MCL35M

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Grand Prix Belgia hanya berlangsung selama tiga lap, dengan para pembalap berkendara di belakang Safety Car. Hal ini lantaran kekhawatiran tentang visibilitas yang menyulitkan jarak pandang.

Akan tetapi, Lando Norris mengatakan bahwa apa yang dialami di Turki sangat buruk. Cipratan air memburamkan visor helm.

“Itu mengerikan di trek lain, mungkin setiap trek lain yang Anda kunjungi. Hanya tinggal menunggu hal buruk jika bertahan sedikit lebih lama (di sirkuit),” ucapnya.

“Pada lap pertama, cipratan air lebih seperti air berminyak ketimbang hanya air, jika itu masuk akal. Jadi, sedikit lebih buram dan semacamnya, serta air masuk ke visor.”

Terlepas dari kekhawatiran Norris, Race Director FIA, Michael Masi, tidak pernah mempercayai bahwa kondisi di Turki sama buruknya dengan seri Belgia.

“Setelah berbicara dengan sejumlah pembalap usai balapan, saya tidak berpikir cipratan airnya lebih buruk daripada di Spa. Saya cukup yakin akan hal itu,” kata Masi.

Baca Juga:

Pembalap lain yang sependapat dengan Norris adalah Yuki Tsunoda. Driver AlphaTauri ini bahkan mengklaim, cipratan air berkontribusi pada melintirnya dia saat melaju di Istanbul Park.

“Tidak ada cermin (yang jelas). Saya tidak bisa melihat apa-apa karena kotoran dan debu,” ujarnya.

“Saya tidak bisa melihat. Saya kira ada mobil tepat di belakang saya. Jadi, saya hanya perlu menekan dan saya melintir.

“Bagaimanapun, itu (melintir) menghancurkan seluruh balapan saya. Sayang sekali.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Podcast: Hujan Buat Balapan F1 GP Turki Miskin Kejutan
Artikel berikutnya Marcin Budkowski Klaim Strategi Tanpa Pit Stop Esteban Ocon Sukses

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia