Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Cosworth pesimistis kembali ke F1 sebagai pabrikan independen

Cosworth mengakui sulit untuk kembali ke Formula 1 sebagai pabrikan mesin independen, mereka membutuhkan dukungan eksternal untuk kembali dengan regulasi mesin baru.

Cosworth logo on the Williams FW28

Foto oleh: Sutton Images

Produsen mesin yang sempat merajai F1 dengan mesin DFV nya itu terlibat dalam diskusi untuk regulasi mesin yang akan dirancang pada akhir tahun, dan sangat ingin kembali ke Formula 1 jika memungkinkan.

Tapi, ini akan membutuhkan investasi baik dari pabrikan atau sponsor untuk membuat Cosworth mampu secara finansial agar dapat kembali ke F1 untuk pertama kalinya sejak 2013.

"Pertama-tama, kami ingin berada di sana," ungkap managing director Cosworth, Bruce Wood, dalam sebuah wawancara saat acara Autosport international.

"[Berita] terkait keterlibatan kami dalam diskusi saat ini pun telah tersebar sangat luas.

"Dari yang kami lihat sejak awal, tidak mungkin Anda akan melihat Cosworth yang benar-benar independen pada [basis] 'jika Anda membangunnya mereka akan tiba'.

"Itu tidak mungkin karena saya pikir ekonomi tersebut sulit untuk diterapkan.

"Kami tentu berharap kami mampu berada di sana bermitra dengan OEM kecil yang bersedia membuat [mesin]. Mudah-mudahan regulasi baru akan memungkinkan [pabrikan] dengan komitmen finansial kecil berada di F1.

Cosworth adalah salah satu dari beberapa pabrikan, termasuk Aston Martin, yang mengevaluasi regulasi mesin yang mungkin akan berlaku setelah 2020.

Diharapkan dengan menurunkan biaya desain dan produksi mesin, akan lebih mudah dan lebih murah bagi para pabrikan untuk terlibat di F1. Dengan kemungkinan penghapusan ERS - teknologi pemulihan tenaga menggunakan panas - sebagai salah satu area penghematan biaya.

"Bukan rahasia bahwa level teknologi di F1 saat ini cukup mahal, bahkan bagi Cosworth dengan latar belakang kami masuk ke dalamnya, karena ada banyak sekali elemen yang sangat canggih.

"[Sistem] pemulihan tenaga dengan panas - ERS - sendiri akan membutuhkan biaya investasi hingga puluhan juta.

"Aturan yang diusulkan akan secara teknis memfasilitasi Cosworth kembali ke dalamnya [F1] dan akan menurunkan batasan biaya untuk masuk pada titik di mana ada lebih banyak OEM, atau bukan pabrikan mobil namun sponsor lain, [yang] melihat Formula 1 sebagai sesuatu yang dapat mereka ikuti dengan anggaran mereka."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Williams waspadai McLaren di 2018
Artikel berikutnya Cosworth DFV: Mesin balap sejuta umat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia