David Coulthard Sudah Lama Dorong Red Bull Bangun Mesin Sendiri

Red Bull mengambil alih tim F1 Jaguar pada akhir 2005. Tujuannya tentu saja adalah untuk dapat memenangi kejuaraan. Tetapi pada saat itu target tersebut tampaknya jauh dari realistis.

David Coulthard, yang adalah salah satu pembalap Red Bull, mengatakan kepada Motorsport.com bahwa kala itu ada cek kosong yang tersedia untuk memboyong nama-nama besar ke dalam tim.   

Desainer mobil F1 top, Adrian Newey, misalnya, dibujuk bergabung saat makan malam di London. Usai membalap dengan tiga mesin berbeda dalam tiga musim pertamanya: Cosworth, Ferrari dan Renault, Red Bull sulit menemukan mitra yang bagus.    

Ketika itu Coulthard sudah memikirkan semua argumen yang sekarang digunakan oleh tim untuk meluncurkan proyek engine 20 tahun lalu lewat Red Bull Powertrains dan mendorong penciptaan departemen mesin secara terpisah.

Sementara di saat yang sama, Red Bull juga telah mengambil risiko dan membangun power unit-nya sendiri. Mantan pilot Formula 1 kebangsaan Skotlandia tersebut pun mendukung penuh hal ini.

Coulthard melihat ada potensi besar dan sangat percaya terhadap rencana Red Bull. Seiring waktu berjalan, tim yang bermarkas di Milton Keynes telah berkembang dan sukses menyabet beberapa gelar juara dunia.

Bersama Sebastian Vettel, Red Bull mampu meraih empat gelar secara beruntun dari 2010-2013. Lalu setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang Mercedes, mereka mampu bangkit dengan menjuarai F1 2021 lewat Max Verstappen.

Sekarang Red Bull sedang memulai dengan proyek mesinnya sendiri. David Coulthard secara bercanda mengamati bahwa semua usaha yang dilakukan tidak buruk untuk sebuah produsen minuman berenergi.   

David Coulthard berbincang bersama Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, dan Helmut Marko, Konsultan Red Bull Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images