Coulthard: Verstappen Masuk dan Menguasai Pikiran Hamilton
Mantan pembalap Formula 1, David Coulthard, memuji keunggulan mental Max Verstappen. Faktor tersebut membuatnya bisa menyegel titel.
Lewis Hamilton, Mercedes, 2nd position, congratulates Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, in Parc Ferme
Steve Etherington / Motorsport Images
Pembalap Red Bull Racing tersebut menghentikan ambisi Lewis Hamilton mencatat rekor delapan gelar juara F1, melewati torehan Michael Schumacher. Ia pun dinobatkan sebagai kampiun ke-34 di ajang tersebut.
Sejatinya, tanda-tanda kemenangan sudah terlihat sejak awal musim, bukan hanya di lap terakhir GP Abu Dhabi. Putra Jos Verstappen itu mengungguli Hamilton dalam 11 kesempatan.
“Dia punya kepribadian kuat dan seorang atlet yang impresif. Dia keren sekaligus kontroversial di saat yang sama,” ujar Coulthard kepada Channel 4.
“Apakah kita tahu setidaknya ada orang lain dengan kombinasi seperti itu? Mungkin Ayrton Senna atau Michael Schumacher. Hanya segelintir orang bisa melakukannya.”
Di sisi lain, pria Skotlandia itu memuji kemampuan Hamilton mencetak banyak kemenangan selama kariernya. Kualitas tinggi tersebut tak pernah membuat Verstappen terintimidasi.
“Saya harus mengakui bahwa Lewis punya jumlah kemenangan luar biasa dan melakukan itu dengan adil. Secara kasat mata, hampir tidak ada satu pun dari mereka yang mengalami masalah besar,” tuturnya.
“Diberi kekuatan oleh Mercedes dan Lewis, saya kira Max benar-benar perlu menghasilkan sesuatu yang spesial. Dan saya kira dia berpikir, meski pintu tertutup hanya menyisakan celah kecil, selalu pergi ke sana.”
Runner-up F1 2001 tersebut memandang Hamilton tak bisa merespons ketika harus berduel langsung denga Verstappen. Ketidakmampuan malah berakhir dengan kekesalan yang memengaruhi mentalnya.
“Dari pikiran itu, Lewis dipaksa membuka pintu lebih lebar setiap kali melihatnya (Verstappen) mendekat di belakangnya. Semua ini memungkinkan Max memengaruhi Lewis secara psikologis, dia bisa masuk ke kepalanya,” ia menerangkan.
“Max harus berjuang sejak tiba di Formula 1, dia bahkan melewatkan semua langkah yang diperlukan sebelum tiba di kategori junir. Dia tidak takut terhadap siapa pun, dia hanya tak mengetahui emosi tersebut ketika berada di trek.
“Itu yang mengesankan saya darinya. Dia selalu menemukan ruang bebas dan melompati jurang tanpa ragu.”
Couldhart mengenang petualangannya sendiri. Pria yang aktif di F1 sepanjang 1994-2008 tersebut kadang terlalu perhitungan dan ragu mengambil risiko.
“Ketika saya balapan, saya selalu bingung apakah seharusnya mengambil risiko atau tidak. Max Verstappen bertindak dengan cara berbeda, yang mana membuatnya menonjol di antara semua pembalap,” ujarnya.
Polesitter Max Verstappen, Red Bull Racing dengan David Coulthard
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments