Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Curahan Hati Michael Masi, Dapat Ancaman Pembunuhan

Mantan Race Director Formula 1, Michael Masi, merasa seperti orang yang paling dibenci di dunia setelah putaran final kontroversial Grand Prix Abu Dhabi 2021.

Michael Masi, Race Director

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Masi dicopot dari jabatannya sebagai Race Director, karena kesalahan dan gagal menerapkan setidaknya dua pasal regulasi olahraga dalam penentuan gelar juara dunia F1 di Sirkuit Yas Marina akhir musim lalu.

Akibat keputusannya, keunggulan jauh Lewis Hamilton terpangkas banyak, membuat pembalap Mercedes itu disalip oleh Max Verstappen pada lap terakhir. Mercedes sempat mengajukan protes, tapi akhirnya membatalkan.

Pertengahan bulan ini, Federation Internationale de l'Automobile (FIA) mengonfirmasi pengunduran diri Masi, yang tak lagi terlibat dalam organisasi badan pengatur Formula 1.

Memilih meninggalkan FIA untuk pindah ke negara asalnya, Australia, Masi mengungkapkan hari-hari kelam yang harus dilaluinya dalam sebuah wawancara publik pertamanya dengan News Corp.

“Saya merasa menjadi orang yang paling dibenci di dunia,” tuturnya.

“Saya mendapat ancaman pembunuhan, orang-orang mengatakan mereka akan mengejar saya dan keluarga saya.

“(Pesan) itu mengejutkan. Rasis, kasar, keji, mereka terus memanggil nama saya.

“Dan mereka terus datang. Tidak hanya di (akun) Facebook saya, tetapi juga di (akun) LinkedIn saya, yang seharusnya menjadi platform profesional untuk bisnis. Itu adalah jenis pelecehan yang sama.”

Michael Masi, mantan Race Director Formula 1

Michael Masi, mantan Race Director Formula 1

Foto oleh: Erik Junius

FIA kemudian melakukan investigasi penuh, bahwa Masi dinilai telah bertindak dengan itikad baik di GP Abu Dhabi 2021, dan keputusan tersebut merupakan hasil dari kesalahan manusia.

Lebih lanjut, Masi mengungkapkan bagaimana balapan terakhir Formula 1 tahun lalu berdampak pada mentalnya. Pria berusia 44 tahun itu bahkan sampai enggan berbicara dengan keluarga dan teman-temannya.

“Saya hanya ingin sendiri, (karena itu) sangat menantang,” ucapnya sembari mengakui kejadian itu membuatnya menjadi pribadi yang lebih kuat.

FIA awalnya berencana menawarkan posisi baru kepada Masi dalam organisasi. Akan tetapi, dia mengambil keputusan untuk pergi.

Masi sendiri digantikan oleh duet Race Director, yakni Niels Wittich dan Eduardo Freitas. FIA juga memperkenalkan ruang kontrol balapan virtual yang berbasis di Swiss.

Walau begitu, keputusan Wittich-Freitas yang diambil dalam memimpin lomba telah menimbulkan ketidaksenangan dari para pembalap. Terutama menyangkut pelarangan penggunaan perhiasan, track limit, hingga inkonsistensi Steward.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil F1 GP Hungaria: Verstappen Buktikan Kelas, Ferrari Blunder
Artikel berikutnya Klasemen F1 2022 Usai GP Hungaria: Verstappen Kian Sulit Dikejar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia