Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Emilia Romagna

Dampak Buruk Porpoising pada Mercedes W13

Mobil-mobil Tim Mercedes tertinggal sekira lima detik lebih pada latihan bebas pertama (FP1) F1 GP Emilia Romagna, Jumat (22/4/2022).

George Russell, Mercedes W13

Pada FP1 yang berlangsung di trek basah Imola, Mercedes W13 geberan George Russell tertinggal 4,860 detik dari pembalap tercepat, Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) untuk berada di P10.

Sementara, rekan setim Russell, Lewis Hamilton, jauh lebih buruk. Juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) itu terpaut hingga 7,062 detik dari Leclerc, di posisi ke-18.

Setelah FP1, Prinsipal Tim Mercedes Toto Wolff mengungkapkan betapa porpoising (bodi mobil naik-turun dalam kecepatan tinggi) membuat sasis W13 sangat menderita dan bisa merusak bagian bawah.

Porpoising yang dialami Mercedes di sejumlah trek lurus Imola disebut-sebut merupakan yang terburuk mereka alami dibanding akhir pekan di tiga trek lain yang sudah mereka jalani (Bahrain, Arab Saudi, Australia).

“Masukan dari Hamilton dan Russell sejauh ini adalah grip yang sangat kecil. Ini tentu terkait dengan ban,” ujar Wolff seusai sesi FP1, seperti dikutip Sky Sports F1.

“Tetapi itu bukan yang terburuk. Russell menyebut dirinya sangat merasakan gerakan aik-turun (bouncing) sehingga ia merusak stay lantai mobil.”

Stay di sini mengacu sebuah rod (semacam batang suspensi) belakang mobil yang dipasang di antara bodi dan lantai mobil. Komponen ini ada untuk membantu menjaga lantai agar tidak tertekuk ke bawah.

Tim-tim diizinkan memakai rod ini setelah isu porpoising merebak selama tes pramusim lalu.   

Baca Juga:

“Anda tidak bisa mengemudi baik dalam kondisi seperti itu. Posisi tubuh harus di atas saat melibas trek lurus,” kata Wolff menjelaskan efek mobil naik-turun terhadap tubuh pembalap dalam situasi ekstrem.

“Mereka memang para pembalap terlatih. Tetapi, seumur hidup saya tidak pernah melihat efek bouncing sangat besar seperti ini. Kondisi ini membuat pembalap sulit mengendalikan mobil.”

Meskipun mengalami problem teknis serius terkait porpoising, Wolff masih optimistis Mercedes mampu kembali meramaikan persaingan di F1 musim ini. Utamanya pada lomba-lomba setelah balapan di Sirkuit Imola ini.

“Jika kami bisa mengeluarkan semua potensi mobil, saya kira kami akan mampu bersaing memperebutkan gelar,” kata Wolff.

“Namun, saat ini, jika melihat gap dengan tim-tim lain – khususnya hari ini – sepertinya target kami tidak realistis Tetapi kami akan terus melanjutkan pekerjaan ini dan mencoba memahami masalah yang ada.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tertarik Akuisisi Chelsea, Lewis Hamilton Punya Misi Besar
Artikel berikutnya Honda Sudah Selesaikan Masalah Fuel Line Max Verstappen

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia