Daniel Ricciardo Belum Juga Mampu Memenuhi Ekspektasi McLaren

Daniel Ricciardo belum juga mampu memberikan performa bagus yang memuaskan Tim McLaren sampai menjelang putaran ketujuh Kejuaraan Dunia Formula 1 2022, Grand Prix Monako, akhir pekan ini (27-29/5/2022).

Ditarik dari Renault mulai musim 2021, hingga kini Ricciardo tidak juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Termasuk dalam enam balapan yang sudah berlangsung pada F1 2022 ini.

Problem utama pemenang delapan Grand Prix dan 32 finis podium itu adalah dirinya tidak pernah merasa sasis McLaren benar-benar cocok dengannya.

Dengan segudang pengalamannya – turun dalam 216 balapan F1 bersama empat tim berbeda sebelum McLaren (HRT, Toro Rosso, Red Bull Racing, dan Renault) – seharusnya Ricciardo dinilai tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi.

Sejak bergabung ke McLaren, Ricciardo sudah turun bersama Lando Norris dalam 28 balapan. Dari jumlah itu, ia tercatat hanya sembilan kali mengungguli Norris baik di kualifikasi maupun balapan.

Dari enam balapan yang sudah digelar musim ini, belum sekalipun Ricciardo menuai hasil lebih baik daripada Norris. Ia pun baru mengoleksi 11 poin (P11 klasemen) dan tertinggal 28 angka dari Norris (P7).

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, Zak Brown, CEO, McLaren Racing, Lando Norris, McLaren

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Akhir pekan ini, baik Ricciardo maupun Norris akan turun di GP Monako. Tahun 2021 lalu, performa Ricciardo benar-benar jebol di sirkuit jalan raya Monte Carlo dan jauh di bawah Norris.

Ia hanya mampu start dan finis di posisi yang sama, 12. Sementara, Norris yang memulai balapan dari grid kelima justru berhasil naik podium ketiga.

“Norris sejauh ini menang segalanya atas Ricciardo. Sebenarnya, kami ingin melihat Ricciardo lebih mendekat Norris sehingga kami bisa menyaksikan duel hebat di antara pembalap setim,” ucap Brown.

“Ricciardo masih belum nyaman dengan mobil, meskipun kami sudah mengupayakan segalanya. Berkali-kali ia menjalani akhir pekan mengecewakan.

“Terlepas dari kemenangannya di Monza (GP Italia 2021) dan hasil bagus beberapa kali, secara umum ia tidak mampu memenuhi ekspektasinya dan juga harapan kami,” kata pria asal California, Amerika Serikat, kepada Sky Sports.

Brown masih percaya bila masalah Daniel Ricciardo bisa diselesaikan dengan terus bekerja keras, bicara dengan kru dan mekanik tim, serta berusaha keras dan memiliki motivasi untuk mengatasi masalah-masalah ini.

“Kendati begitu, gapnya dengan Norris memang menunjukkan bila pembalap muda Inggris itu sangatlah kuat. Saya melihat Norris salah satu pembalap terkuat di grid saat ini,” ujar Brown.

Kontrak Daniel Ricciardo bersama tim asal Woking, Inggris, tersebut akan habis pada akhir musim 2023.

Tetapi melihat kondisi Ricciardo yang cenderung stagnan, tidak ada yang tak mungkin soal opsi kontrak. Termasuk pemutusan lebih cepat yang sebetulnya diyakini dilakukan McLaren setahun lalu.

Brown sendiri terlihat sudah mengantongi paling tidak dua nama jika skenario memberhentikan Daniel Ricciardo lebih cepat, dilakukan.

Mereka adalah Pato O'Ward yang kini turun penuh di seri IndyCar Series bersama Arrow McLaren SP serta pembalap IndyCar lainnya, Colton Herta, yang tengah memperkuat Andretti Autosport with Curb-Agajanian.