Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Daniel Ricciardo Ingin Perjuangkan Titel F1 2024

Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, bertekad untuk menjadi juara dunia Formula 1 pada tiga tahun ke depan.

Awal bulan ini, CEO McLaren, Zak Brown, mengatakan timnya akan berada pada kondisi terbaik dalam perburuan gelar juara F1 2024.

Hal itu berdasarkan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung, termasuk terowongan angin baru dan semua orang yang memiliki tugas penting dalam masing-masing departemen.

“Apa yang akan saya katakan kami bisa mencapai sesuatu yang diinginkan pada 2024 dengan semua infrastruktur yang kami miliki, terutama terowongan angin,” kata Brown.

“Menurut saya, kami tidak punya alasan untuk tak dapat memperjuangkan gelar musim 2024.”

Saat ini, McLaren menggunakan terowongan angin milik Toyota di Cologne selama satu dekade terakhir. Pada 2019, mereka mengumumkan akan membangun wind tunnel, meski pembangunannya tertuna akibat pandemi Covid-19.

Ricciardo, yang terikat kontrak dengan McLaren hingga 2023, merasa timnya masih membutuhkan beberapa tahun lagi sebelum satu level dengan tim-tim teratas.

“Saya mengerti bahwa tim sedang berasa di jalur yang bagus. Tetapi masih ada beberapa rintangan yang mungkin dapat menghentikan kami, katakanlah, dalam memperjuangkan gelar dalam satu atau dua tahun ke depan,” ujarnya.

“Namun, kenyataannya adalah saat ini terowongan angin yang ingin kami bangun masih menjadi teka-teki besar. Ini mungkin bagian terakhir dari teka-teki bagi tim.

“Saya kira, jika melihatnya sekarang, maka saya benar-benar ingin mencoba dan terus membangun di mana saya berada dalam beberapa tahun ke depan bersama McLaren, dan semoga mereka menempatkan saya di posisi terbaik untuk musim 2024.

“Terdengar gila membicarakan itu sejak dini. Tapi, ya, terkadang Anda harus berpikir seperti itu.”

Baca Juga:

Ricciardo bergabung dengan McLaren pada 2021. Namun, pembalap Australia itu kesulitan untuk beradaptasi dengan karakteristik MCL35 yang menggunakan mesin Mercedes. Alhasil, ia pun selalu di bawah bayang-bayang rekan setim Lando Norris.

Lebih lanjut, Ricciardo mengatakan bahwa untuk menyatu dengan tim baru membutuhkan waktu. Ia sendiri menegaskan telah mengendalikan situasi dengan baik.

“Jangan salah, saya terus berusaha! Saya selalu menginginkan kemenangan! Tapi, saya rasa pengalaman telah mengatakan kepada saya bahwa itu membutuhkan proses,” ucapnya.

“Saya kira dengan usia dan pemikiran, serta mungkin kedewasaan menjadikan saya lebih tenang daripada ketika saya masih muda.

“Di masa muda mungkin saya akan membuat beberapa ulah saat ini dan kehilangan akal dalam berbicara.

“Berada di titik ini membantu Anda mengambil napas, melangkah mundur, melewatinya dan memahami alasan mengapa banyak hal tidak bagus saat ini.

“Saya harus menemukan beberapa jawaban daripada hanya bersikap kesal dan menjauh dari semua itu.”

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Sejak memulai kariernya di Formula 1, Ricciardo telah mengemas tujuh kemenangan yang didapatkannya saat bersama Red Bull Racing.

Ricciardo menyadari, bahwa dirinya harus bisa mengendalikan mentalitasnya karena dalam tiga tahun ini kesulitan dalam mmerebut kemenangan, bahkan podium.

“Anda harus sedikit mengubah pandangan Anda. Saya tidak tahu apakah itu pola pikir, tujuan, target. Tapi Anda harus bisa menciptakan kemenangan berbeda dalam pikiran Anda di mana kemenangan bukan hanya tentang posisi pertama,” tuturnya.

“Kembali ke tahun lalu, kemenangan bersama Renault adalah ketika kami bisa berada di podium. Saya tahu jika dapat melakukan itu, maka akan memberikan rasa bangga.

“Memang tidak ada yang bisa mengalahkan sebuah kemenangan dan itulah yang saya lakukan ketika masih muda, mencoba melakukan semua ini.

“Saya tahu Anda hanya akan menang jika Anda berada di tim terbaik atau mungkin empat mobil terbaik sepanjang tahun. Jika tidak, Anda harus menetapkan target lain untuk diri sendiri dan menjaga motivasi dalam diri Anda tetap tinggi.

“Ini mungkin satu-satunya olahraga di dunia yang memiliki persentase kemenangan yang rendah. Seperti… Saya akan merujuk pada olahraga tim, 50 persen dari waktu Anda menang.

“Di mana F1, saya tidak tahu, rasio kemenangan saya mungkin seperti dua persen atau lebih. Ini gila. Saya kira Anda harus menemukan cara lain untuk menikmatinya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alasan Vettel Anggap Alonso Salah Satu Pembalap Terbaik F1
Artikel berikutnya Daftar Jebolan F1 yang Tampil di Le Mans 24 Hours 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia