Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Daniel Ricciardo Tak Menyesal Tinggalkan Red Bull

Daniel Ricciardo mengaku tak menyesal membuat keputusan meninggalkan Red Bull Racing pada akhir 2018, meski pada akhirnya, mereka berhasil mencetak juara dunia Formula 1.

Lando Norris, McLaren, congratulates Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, in Parc Ferme

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Pembalap asal Australia itu bergabung dengan Red Bull pada 2014 lalu, menjadi tandem juara dunia empat kali beruntun, Sebastian Vettel.

Ricciardo langsung membuat penampilan mengesankan dan kerap membuat koleganya kesulitan untuk menghadapinya.

Namun, keadaan berubah ketika Max Verstappen dipromosikan ke Red Bull pada 2016 lalu. Persaingan antara keduanya tak terelakkan.

Daniel Ricciardo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tim pada akhir 2018 dan menerima pinangan Renault di tahun berikutnya. Ia pun berhasil mendapatkan dua podium pada tahun keduanya bersama pabrikan Prancis itu.

Tahun lalu, pilot 32 tahun itu melakoni debutnya bersama McLaren, dan menjadi pengalaman pertama baginya mengendarai mobil dengan mesin Mercedes.

Ricciardo berhasil menjawab keraguan dengan kemenangan di Sirkuit Monza, Italia. Sebaliknya, Verstappen terus menunjukkan performa kuat sepanjang musim.

Pembalap asal Belanda tersebut berhasil mendapatkan gelar pertamanya usai mengalahkan Lewis Hamilton di Grand Prix Abu Dhabi setelah keputusan kontroversial dari Steward.

Meski melihat Verstappen menjadi juara dunia bersama Red Bull, Ricciardo menegaskan dirinya sama sekali tak menyesali keputusan meninggalkan tim asal Austria itu.

“Jujur, jawabannya tidak,” kata Ricciardo kepada Motorsport.com.

“Saya memiliki keraguan untuk beberapa saat karena saya tidak ingin bersikap kasar dan tidak sopan kepada Red Bull dengan mengatakan tidak karena mereka sangat berarti bagi karier saya.

“Saya menghabiskan lima tahun di sana dan pada titik tertentu saya merasa siap untuk sesuatu yang baru.”

Baca Juga:

Daniel Ricciardo merupakan salah satu produk pembalap keluaran akademi Red Bull, dan para petinggi tim juga sempat berusaha untuk mempertahankannya.

Namun, ia ingin mencari petualangan baru dan berusaha menemukan keberuntungan di tempat lain.

Terlontar ucapan kalau dirinya tak yakin bisa memperjuangkan gelar bersama Red Bull seandainya masih bertahan.

“Saya tidak yakin apakah saya akan menjadi Ricciardo yang lebih baik hari ini jika saya melanjutkan satu tahun lagi di 2019 dan tetap bersama tim pada 2020 dan 2021,” ujarnya.

“Jadi, jika saya balapan bersama Red Bull tahun lalu, mungkin saya belum bisa memenangi kejuaraan.

“Anda tidak tahu tentang banyak hal. Saya siap untuk perubahan, dan apa yang saya lalui sejak saat itu jelas tidak mudah. ​​Tapi, saya tidak menyesali perubahan yang saya buat saat itu dan apa pun yang saya alami sejak itu.

“Tahun lalu, ketika saya melihat Max memenangi gelar, saya tidak mengatakan, ‘Jika ...’, saya tidak merasa terpuruk dan saya tidak berpikir sesuatu seperti ‘Kasihan sekali saya’.

“Sebenarnya, saya senang mereka kembali ke puncak. Jika saya tidak bisa berada di sana, saya senang mereka berada di tempat terbaik.”

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Daniel Ricciardo Minta Intervensi kepada Race Control Dikurangi
Artikel berikutnya Progres Menjanjikan Mercedes soal Keberagaman Tenaga Kerja

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia