Danny Sullivan Menilai Tak Adil Michael Masi Terus Disalahkan
Pemenang Indy 500, Danny Sullivan, menilai direktur balap F1, Michael Masi, seharusnya diapresiasi alih-alih dapat serangan bertubi akibat mengambil keputusan kontroversial pada Grand Prix Abu Dhabi.

Sebagai steward FIA yang sudah bekerja lebih dari satu dekade, Sullivan sangat mengenal sosok pria Australia tersebut. Terlepas dari apa yang dilakukannya di GP Abu Dhabi, Masi bekerja ekstra keras memastikan balapan Formula 1 berjalan secara lancar.
Tekanan seolah jadi makanan sehari-hari tak hanya selama akhir pekan balapan. Bukan saja dari tim-tim yang merasa dirugikan oleh keputusan race control, tapi juga warganet. Beberapa kali tagar ‘Masi Out’ bergaung di Twitter.
“Ia mendapat banyak tekanan karena Anda mencoba membuat keputusan tepat dan mengikuti semua aturan. Pada kasus terbaik di internet, Anda menemui 51 persen orang yang bahagia dan 49 persen kesal dengan keputusannya!” ia mengungkapkan.
“Saya kira tidak adil menyalahkan Michael Masi. Dia membuat keputusan berdasar banyak hal yang terjadi dalam satu atau dua tahun ke belakang. Contohnya, ‘Mari selesaikan di bawah lampu hijau’.
“Michael adalah satu orang, di mana dia melakukan inspeksi trek, dia menjalankan ini dan itu. Maksud saya, orang yang bekerja keras sepanjang tahun! Pada akhir masalah ini, semua orang kelelahan, Anda hanya mencoba membuat keputusan tepat.”
Sullivan pernah mendulang poin dalam GP Monako 1983 bersama Tyrrell, menerangkan bagaimana direktur balap mengambil keputusan.
“Kami tidak pernah mendiskusikan di mana siapa pun duduk dalam kejuaraan, apa yang dilakukan dengan poin, tak ada seperti itu selama saya ambil bagian dalam diskusi 13 tahun. Sekarang, jika seseorang punya pemikiran tersebut di benaknya, tidak ada yang membawanya keluar dari ruang steward,” ia mengungkapkan.
“Kami hanya melihat data, semua kamera, semua. Jika diduga ada pelanggaran, ya atau tidak, dan kalau ya, penalti sudah ditetapkan. Kalau terlalu ekstrim, seperti ini, jika tidak, seperti itu.
“Saya bekerja dengan semua kepala steward, steward kedua, dan ini selalu seperti itu. Jika kami tidak yakin, kami akan bertanya. Proses sama dengan era Charlie Whiting (pejabat sebelum Masi) atau Michael Masi. Anda membuat keputusan terbaik dari informasi yang didapat.”
Setelah melihat dengan apa yang terjadi dalam GP Abu Dhabi, Sullivan sampai pada kesimpulan komunikasi antara Masi dan bos tim yang disiarkan di televisi, menambah besar tekanan dari publik yang kecewa.

Danny Sullivan, FIA Steward, right
Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images
“Ini menjadi di luar kendali. Pada akhirnya, dia harus membuat keputusan dan makin besar dukungan yang Anda dapat darinya (lebih baik), tapi masalahnya adalah Anda tak punya waktu menggelar konferensi," ujarnya.
“Saat Anda mencoba menyelesaikan insiden, mengeluarkan pekerja tikungan dari trek dan semua siap pergi, tidak ada waktu untuk berkata, ‘Hei, mari berkumpul di sini.’ Kemudian, Anda dapat situasi radio ini (dengan pesan tim untuk mengontrol balapan sedang disiarkan). Menurut saya, itu salah.”
Sullivan lantas memuji karakter dan kapasitas Masi yang mumpuni. Apalagi ia belajar banyak saat masih sebagai ‘pembantu’ Charlie Whiting.
“Michael pria baik, Charlie sangat percaya kepadanya. Dia bekerja dengan Charlie selama bertahun-tahun, dia belajar dari yang terbaik,” katanya.
“Charlie punya pengetahuan banyak, dia mengembangkan berbagai kesepakatan, tumbuh sebagai mekanik F1 dan melalui semuanya, jadi mengganti latar belakang itu tidak mungkin ditemukan.”
Video terkait
Ross Brawn Yakin Tak Ada Celah dalam Regulasi Baru F1
Carlos Sainz Pembalap F1 dengan Poin Terbanyak Tanpa Kemenangan
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.