De la Rosa Yakin Perez Tak Bersalah dalam Crash di F1 GP Monako
Mantan pembalap F1, Pedro de la Rosa, memandang Sergio Perez tidak bersalah dalam insiden yang terjadi dalam kualifikasi Grand Prix Monako.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Meski Red Bull Racing mampu menghasilkan lawan-lawannya, tapi sejatinya kondisi internal mereka tidak terlalu harmonis terutama pada akhir 2022. Itu semua dipicu oleh aksi Max Verstappen.
Dalam F1 GP Brasil, pembalap Belanda menolak memberikan posisi kepada Perez yang sedang memperjuangkan peringkat kedua klasemen. Ada percikan amarah di trek.
Masalah semakin memanas ketika Verstappen menyindir di radio. Ia juga menuding Checo sengaja crash di kualifikasi GP Monako untuk menggagalkan misinya untuk meraih pole position.
Pada akhirnya, pembalap Meksiko itu yang memenangi balapan. Sedangkan, Verstappen berdiri di podium ketiga.
Kontroversi tersebut direspons oleh de la Rosa dalam presentasi 'The Palou 500 Miles'. Kepada Motorsport.com, duta Aston Martin mengungkapkan, “Saya pikir Verstappen harus ditanya sekarang, apakah dia akan melakukan sesuatu yang berbeda, apakah dia akan mempertahankan keputusan yang sama.
"Pada akhirnya, saya tidak berpikir itu akan mengubah apa pun dalam hasil akhir kejuaraan, tetapi mungkin itu akan membuat mereka pusing.”
Ketika ditanya Verstappen yang selalu membawa insiden Monako, eks pilot Jaguar membela Perez.
"Saya pikir Checo tidak melakukan kesalahan di Monako, dia tidak melakukan apa pun dengan sengaja. Sangat sulit bagi pengemudi untuk menabrak dengan sengaja. Lain halnya jika Anda memarkir mobil. Tetapi, tidak ada dalam DNA pengemudi untuk menabrak,” ujarnya.
Karena kecaman putra Jos Verstappen, perdebatan tentang apakah pembalap yang menimbulkan red flag dalam kualifikasi harus dihukum kembali dibuka. De la Rosa termasuk yang pro terhadap sanksi pemicu bendera merah.
"Yang paling penting adalah bersikap praktis dengan semua ini dan belajar. Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa pembalap yang menyebabkan bendera merah dalam kualifikasi harus dihukum dengan cara tertentu. Mungkin itu bukan kesalahan mereka, mungkin itu adalah mesin mereka yang rusak, tetapi pada akhirnya yang penting adalah siapa yang Anda sakiti,” katanya.
"Jadi untuk menghindari kecurigaan, apa yang perlu dilakukan adalah memperkenalkan perubahan dalam peraturan untuk menghukum pembalap yang menyebabkan bendera merah dalam kualifikasi. Atau bahkan bendera kuning ganda, yang pada akhirnya bisa sama merusaknya dengan bendera merah. Telah terlihat dalam kategori lain bahwa hal ini berhasil.”
De la Rosa juga berbicara tentang Max Verstappen, yang ia anggap sebagai favorit untuk F1 2023. Tapi, mengharapkan lebih banyak perlawanan dari para pesaingnya.
"Dia adalah favorit, tanpa keraguan, tetapi saya pikir semua tim akan mempersulitnya. Karena pada akhirnya, regulasi baru selalu membuka peluang, terutama bagi tim-tim besar. Namun, sedikit demi sedikit yang lain menyatu, desainnya menyatu, dan perbedaan di antara tim semakin berkurang,” ucapnya.
"Saya kira pada 2023 akan menjadi lebih rumit, lebih sulit, dan akan lebih kompetitif. Kita tidak boleh melupakan perubahan peraturan yang terjadi pada 2022, seperti perubahan dalam penggunaan terowongan angin, CFD untuk mengembangkan mobil.
“Di satu sisi karena ada batasan biaya, dan kemudian karena tim yang finis terdepan dalam kejuaraan konstruktor memiliki jam pengembangan yang lebih sedikit. Itu sangat, sangat kecil bagi para penggemar, tetapi itu sangat membatasi perkembangan tim.
"Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah penggunaan alat Anda sendiri. Dan jika Anda membatasi pengembangan, tim-tim yang lebih kecil mungkin dapat meningkatkan dan mengembangkan mobil lebih banyak sepanjang tahun".
Terkait isu hukuman atas pelanggaran budget cap Red Bull, de la Rosa yakin tak berpengaruh signifikan.
"Saya tidak tahu, ini sangat sulit. Ini adalah sesuatu yang hanya mereka yang dapat mengukur seberapa besar pengaruhnya terhadap mereka. Tetapi, jelas bahwa itu adalah sanksi yang tidak akan menguntungkan mereka sama sekali,” katanya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments