Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nyck de Vries Masih Berusaha Dapatkan Kursi F1

Juara dunia Formula E 2021, Nyck de Vries, terus berjuang untuk menembus Formula 1 dengan berupaya tampil terbaik di setiap balapan musim depan.

Nyck de Vries, Mercedes F1 W11

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

De Vries masih akan memperkuat tim Mercedes di Formula E 2022 bersama Stoffel Vandoorne. Pembalap asal Belanda itu akan berusaha mempertahankan gelarnya.

Selain balap mobil listrik, De Vries juga bakal disibukkan dengan beberapa disiplin motorsport lainnya, seperti ajang ketahanan WEC dan European Le Mans Series.

Musim 2023 menjadi peluang besar bagi De Vries untuk masuk ke Formula 1, mengingat sebagian besar kontrak pembalap akan habis pada akhir 2022.

Jika terus menunjukkan performa impresif di Formula E dan ajang balap lainnya, tak menutup kemungkinan impiannya menjadi seorang pembalap F1 seutuhnya akan terwujud.

“Pertama-tama, saya senang dan benar-benar bangga nama saya disebutkan di antara para kandidat,” kata De Vries kepada Speedweek.

“Itu menegaskan seberapa besar potensi saya. Ini berubah begitu cepat. Banyak dari apa yang terjadi di luar kendali saya.

“Saya hanya bisa berkontribusi melalui penampilan saya di trek. Saya tidak bisa mempengaruhi apa yang terjadi di luar. Saya senang dengan apa yang bisa saya lakukan saat ini dan untuk mengejar gelar.

“Setiap pembalap muda bermimpi menjadi pembalap F1. Saya berbohong jika tak lagi berminat ke Formula 1 atau saya menyerah mengejar mimpi. Pastinya saya bekerja ke arah sana.

“Tahun depan merupakan lembaran baru, mari lihat apa yang akan terjadi. Saya akan melakukan pekerjaan sebaik mungkin.”

Untuk membuatnya tetap memahami cara kerja mobil Formula 1, Nyck de Vries selalu memanfaatkan waktu kosongnya denya bekerja di simulator Mercedes. 

“Ya, ketika saya tidak memiliki komitmen apa pun, baik balapan atau simulator, di Formula E atau aktivitas lainnya, saya sering berada di balik kemudi simulator F1,” tuturnya.

Baca Juga:

Tahun depan, Formula E akan menerapkan format baru kualifikasi dengan dua grup dan menggunakan sisten knock-out.

Nyck de Vries mengatakan ini akan membuat kejuaraan sedikit lebih membosankan karena pembalap yang sama akan berada di barisan terdepan.

“Semua orang memiliki kesempatan yang sama di atas kertas dalam meraih gelar. Mobil dan teknologinya tetap sama,” ujarnya.

“Tapi, saya pikir lingkaran favorit akan menyempit sebagai akibat dari kualifikasi baru, mungkin hanya delapan atau sepuluh pembalap yang bisa masuk urutan sepuluh besar secara reguler.”

Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Antonio Felix Da Costa, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Antonio Felix Da Costa, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos F1: Relasi Mercedes dan Red Bull Harus Diperbaiki
Artikel berikutnya Sainz Ingin Bertarung dengan Alonso di F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia