Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Defisit di F1 GP Azerbaijan Jadi Indikator Pengembangan Mercedes

Lewis Hamilton mengatakan bahwa defisit Mercedes dari para rival utamanya yang terlihat di F1 GP Azerbaijan menjadi indikator tentang seberapa jauh peningkatan harus dilakukan oleh timnya.

Lewis Hamilton, Mercedes F1 W14

Zak Mauger / Motorsport Images

Juara F1 tujuh kali itu tidak berkecil hati usai lolos ke posisi kelima di Baku, tepat di belakang Carlos Sainz dari Ferrari, dengan selisih waktu hampir satu detik dari pole sitter Charles Leclerc.

Berkaca dari besarnya selisih kecepatan tertinggi yang dimiliki Red Bull, dan bagaimana Ferrari begitu cepat di sektor tengah, terlihat bagaimana skala pekerjaan yang harus dilakukan Mercedes.

Meskipun Mercedes telah memperkenalkan pelat sayap belakang yang dimodifikasi untuk mengurangi hambatan, mereka masih kalah dari sisi kecepatan. Angka perangkap kecepatan mobil-mobil top di garis start-finish menunjukkan Max Verstappen mencapai 339,1 km/jam di kualifikasi, sedangkan Hamilton maksimal 335,5 km/jam.

Berbicara mengenai perubahan performa sejak Mercedes menantang Red Bull di Australia, Hamilton menjelaskan, "Saya tahu bahwa Red Bulls akan sangat cepat, namun saya tidak menyadari bahwa kami akan mengalami defisit yang sangat besar di lintasan lurus.

"Namun, ini adalah indikator yang bagus. Kami lebih lambat di lintasan lurus dan lebih lambat di sektor tengah, jadi kami punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal itu di dalam mobil.

"Ini bukan mobil yang paling mudah untuk dikendarai. Saya senang bisa berada di baris ketiga dan saya pikir mudah-mudahan besok kami bisa melakukan pertarungan yang lebih baik."

Baca Juga:

Hamilton merasa ada potensi untuk menikmati sesi kualifikasi yang lebih baik, namun ia tidak pernah merasa nyaman dengan mobilnya.

"Kami berusaha sekeras yang kami bisa, mengerahkan segala kemampuan kami," katanya. "Hanya mengatur waktu dan masuk ke dalam ritme dan benar-benar mengeluarkan segalanya tidaklah mudah di trek ini.

"Saya pikir di Q2 saya kesulitan. Saya memiliki kecepatan yang lebih tinggi, dan saya tidak mendapatkan lap terakhir. Putaran pertama Q3 saya adalah putaran yang sangat manis. Pada dasarnya, saya menyamainya pada akhirnya, tetapi kami hanya membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk mengejar Ferrari."

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Rekan setimnya di Mercedes, George Russell, merasakan kekecewaan karena tereliminasi dari Q2, sehingga akan memulai balapan Minggu dari posisi ke-11.

Russell mengatakan bahwa kesalahan yang ia lakukan di Q2 terakhir membuatnya kehilangan kesempatan untuk melaju ke Q3. Di sisi lain, eks pilot Williams mengakui bahwa segalanya tidak berjalan mulus.

"Kami tidak cukup cepat akhir pekan ini," ia menjelaskan. "Tentu saja, saya ingin sekali berada di Q3. Saya telah memberikan segalanya, putarannya kuat, tapi saya membuat kesalahan pada putaran terakhir dan itu membuat saya tersingkir.

"Kadang-kadang olahraga ini lucu, dari kualifikasi di barisan depan pada balapan terakhir (di Australia), saya sendiri keluar di Q2, dan Lewis baru saja masuk dengan P10. Jadi, ya, kami punya kesempatan lain besok, tapi tidak ideal sama sekali."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kualifikasi F1 GP Azerbaijan: Leclerc Hempaskan Duo Red Bull
Artikel berikutnya Pembalap F1 Minta Penjelasan terkait Keputusan Aneh FIA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia