Di Aston Martin, Vettel Bisa seperti Hill
Sebastian Vettel bisa membantu Aston Martin di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 seperti yang dilakukan Damon Hill untuk Jordan pada 1998. Hal itu diungkapkan Eddie Jordan, mantan pemilik tim.
Foto oleh: Tangkapan layar YouTube
Mulai F1 musim 2021, Aston Martin akan turun setelah musim lalu memakai nama Racing Point. Aston Martin pun menjadi nama terakhir dari sekian kali pindah kepemilikan sejak kali pertama tim asal Silverstone, Inggris, itu didirikan Eddie Jordan pada 1991.
Vettel adalah juara dunia F1 empat kali beruntun pada 2010-2013 bersama Red Bull Racing. Pembalap 33 tahun itu ke Aston Martin (dari Scuderia Ferrari) untuk menggantikan Sergio Perez (ke Red Bull) sebagai pendamping Lance Stroll, putra pemilik tim, Lawrence.
Beberapa waktu lalu, Eddie Jordan mengkritik Aston Martin mengapa memilih Vettel ketimbang mempertahankan Perez. Tetapi, belakangan pria asal Inggris, 72 tahun, itu justru menyebut Vettel bisa menjadi pembeda di Aston Martin.
“Saya sudah melihat performa Lance Stroll di trek. Ia memang cepat namun tidak jarang turun di bawah performa,” ucap Jordan yang kini menjadi presenter ajang balap di televisi.
“Menurut saya, pengetahuan dan pengalaman Vettel sebagai juara dunia empat kali bisa mengangkat dan menstabilkan performa Lance Stroll. Vettel bisa memberi pengaruh besar bagi Aston Martin.”
Damon Hill (kanan) dan rekan setimnya di Jordan GP, Ralf Schumacher, mampu finis 1-2 di GP Belgia 1998.
Foto oleh: Sutton Images
Performa Jordan Grand Prix yang didirikan pada 1991 juga naik turun sampai Damon Hill datang ke Silverstone, markas tim. Semua tahu bila Hill bukanlah pembalap tercepat di F1 saat itu.
“Namun, Hill memiliki segudang pengalaman, kemampuan, dan tahu cara untuk menang, yang dibawanya dari Tim Williams,” tutur Jordan.
“Hill lalu merintis jalan untuk kami merebut sejumlah kemenangan. Saya percaya Vettel punya kapasitas untuk melakukan seperti yang pernah dikerjakan Hill untuk kami.”
Damon Hill merebut gelar juara dunia F1 1996 bersama Williams. Hill lalu bergabung dengan Jordan pada 1998 dan langsung memberikan kemenangan pertama untuk tim tersebut, bahkan finis 1-2 dengan Ralf Schumacher di GP Belgia pada tahun itu.
Tim Jordan GP kemudian mampu memenangi tiga lomba F1 lagi, dua lewat Heinz-Harald Frentzen pada 1999 hingga Jordan finis P3 konstruktor dan dari Giancarlo Fisichella di GP Brasil 2003.
Setelah berkiprah 15 musim di F1, Jordan menjual tim pada awal 2005 dan berubah nama menjadi Midland Group pada 2006. Mulai 2007, tim berganti kepemilikan ke Spyker F1 mulai 2007 namun dijual lagi pada 2008 ke Force India.
Force India menjadi tim independen antara 2008 sampai pertengahan F1 musim 2018. Sekitar Agustus 2018, konsorsium sejumlah investor yang dipimpin Lawrence Stroll mengakuisisi semua saham dan aset Force India.
Sejak GP Belgia 2018, nama tim menjadi Racing Point Force India. Baru pada Februari 2019, nama Racing Point F1 Team resmi digunakan sampai Lawrence Stroll menggantinya dengan Aston Martin untuk mendongkrak penjualan karena ia juga pemilik merk tersebut.
Tahun lalu, Sergio Perez memberikan kemenangan pertama bagi Racing Point di GP Sakhir setelah 2003.
“Saya yakin Aston Martin nanti bisa jauh lebih sukses dibanding saat pertama mereka turun hanya lima kali di F1 antara 1959 sampai 1960,” ucap Eddie Jordan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments