Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Diprediksi Bakal Gagal di Musim Debutnya, Schumacher Bela Diri

Mick Schumacher kesal dengan komentar yang menyebutnya bakal gagal bersaing dalam tahun debutnya di Formula 1. Ia pun membela dirinya dan bertekad tampil maksimal.

Mick Schumacher, Ferrari

Mick Schumacher, Ferrari

Ferrari

Padahal, pandangan orang-orang yang skeptis didasarkan data. Rookie Haas F1 itu biasanya melalui periode adaptasi dengan rapor kurang memuaskan. Ia baru mengecap sukses mulai tahun kedua.

Pada 2015, anggota Akademi Pembalap Ferrari (FDA) tersebut mengakhiri musim perdana di ADAC F4 dengan peringkat ke-10. Schumacher mampu menorehkan runner-up dalam ADAC edisi berikutnya sekaligus F4 Italia.

Usai ranking ketiga di MRF Challenge Formula 2000, ia promosi ke Formula 3 pada 2017. Lagi-lagi pembalap 21 tahun tersebut terjun bebas saat tahun debutnya.

Schumacher harus puas berada di peringkat ke-12 klasemen FIA F3 dan langsung juara pada musim berikutnya, setelah menjejak podium 10 kali.

Kisah serupa terulang ketika ia menerima tawaran Prema Racing ke Formula 2. Pada 2019, putra Michael Schumacher itu memulai dengan peringkat ke-12. Namanya tercatat sebagai juara dunia musim lalu sehingga berhak naik kelas ke F1.

Schumacher Jr. menutup mata dengan fakta tersebut. Baginya, yang terpenting adalah fokus pada persaingan di lintasan.

Baca Juga:

“Terus terang, saya kira sulit mengatakan bahwa saya seorang pembalap yang tak bagus pada tahun pertama dan bisa melakukan apa pun di tahun kedua. Mungkin terlihat seperti itu di atas kertas, tapi kalau Anda lihat lebih dekat, kesan ini sangat menipu,” ucapmya.

“Terutama ketika melihat tahun perdana saya di Formula 2 yang tidak terlalu buruk. Ini memberi kesan bahwa saya punya potensi untuk segera jadi bagus.”

Pembalap Jerman itu menjelaskan salah satu alasan yang membuat langkahnya tersendat di tahun pertama F2.

“Ban di Formula 2 sangat berat dan butuh waktu bagi saya agar terbiasa menggunakannya. Saya selalu bagus kalau Anda memperhitungkan kesialan yang kami dapat setelah memahami ban dan hal-hal seperti itu. Secara keseluruhan, saya kira kami memiliki potensi untuk tampil bagus di tahun pertama,” Schumacher menegaskan.

Ia pun berjanji akan turun ke trek dengan motivasi tinggi memberi yang terbaik, terlepas dari beragam kesulitan yang membuatnya tak bisa menguji mobil Haas lebih cepat. Schumacher tidak bisa menyambangi markas tim di Inggris karena pandemi Covid-19.

“Saya akan melakukan yang terbaik musim ini, jadi tidak perlu menunggu hingga tahun kedua. Saya harus terbiasa dengan segala sesuatu di tahun pertama dan akan ada tempat di mana saya lebih maju di tahun kedua,” ia mengungkapkan.

“Sangat penting bagi sayai agar tidak terjebak di jalan buntu dan berkembang hari demi hari. Saya harus mempercepat. Ini semua tentang jadi yang tercepat.”

Apalagi ban bukan lagi jadi masalah ketika melangkah ke Formula 1, berdasarkan pengalamannya melakukan uji coba dengan Ferrari.

“Ban tidak terlalu buruk. Mungkin opini ini berubah setelah balapan pertama saya. Tetapi, saya menggunakannya saat tes, terutama di Abu Dhabi. Saya pikir itu tak buruk,” ujarnya.

“Dalam Formula 2, situasi lebih sulit bagi saya karena perbedaan waktu antara kualifikasi dan balaoan sangat besar. Di Formula 1, lebih sedikit. Anda lambat untuk dua atau tiga detik.

“Di Formula 2, jumlahnya bisa enam atau tujuh detik. Saya harus terbiasa dengan perbedaan besar ini.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Beberapa Perubahan AlphaTauri AT02 Terkuak
Artikel berikutnya Red Bull Bakal Menyulitkan Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia