Ayah Nikita Mazepin Ingin Beri Insentif agar Kru Haas Bertahan
Dmitry Mazepin ternyata tidak sekadar jadi sponsor Haas F1 lewat perusahaannya, Uralkali. Ia mengusulkan pemberian insentif pada kru tim.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Haas merupakan kecundang dalam F1 2021. Penyebabnya beragam mulai dari mobil yang lambat, sumber daya terbatas dan keputusan mendudukkan dua rookie, Nikita Mazepin serta Mick Schumacher.
Situasi tersebut mungkin membuat beberapa orang frustrasi dan mulai mencari peluang melompat ke tim lain. Jika terjadi eksodus, tentu menyusahkan karena F1 akan menggelar 23 balapan musim depan.
Oleh sebab itu, Mazepin mengusulkan skema insentif untuk mengikat mereka dan meningkatkan performa sehingga Haas bisa memberi perlawanan. Dana tersebut berasal dari kantongnya dan tidak ada hubungannya dengan sponsor.
“Kontrak yang ada sekarang adalah yang kami miliki, tapi untuk tahun depan, kami mengajukan perjanjian tambahan secara sukarela, untuk memberi insentif pada anggota staf agar bertahan, supaya lebih banyak terlibat dan memahami bahwa sulit memperbaiki mobil untuk 23 balapan dan terbang ke 23 negara berbeda,” ujar ayah Nikita Mazepin kepada Match TV.
“Faktor manusia sangat penting di sini dan itu kenapa kami ingin meningkatkan motivasi staf bersama dengan tim. Kami sebagai sponsor ingin jadi bagian dari tim.”
Mazepin sangat mengapresiasi kerja keras seluruh awak Haas dan tidak terlalu kecewa raihan buruk tim asal Amerika Serikat itu. Ia tahu kalau itu merupakan konsekuensi dari fokus yang tersedot pada pengembangan mobil 2022.
“Kami merasa puas. Pertama-tama, kami berterima kasih kepada tim bahwa kami menemukan ketertarikan yang sama untuk masuk dalam kesepakatan ini,” ucapnya.
“Tim telah bekerja keras, tapi kami lihat kesempatan besar, yang mana kami sadar dapat mewujudkan lewat upaya bersama, untuk mencapai hasil lebih tinggi tahun depan.”
Dmitry Mazepin,ayah Nikita Mazepin, Haas F1
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Lebih lanjut, Mazepin tak menutupi ketertarikan untuk mengakuisisi tim F1. Mereka pernah mencoba membeli Force India pada 2018.
“Kami punya ambisi besar dalam motorsport dan kami pernah mencoba untuk membeli tim Formula 1 tapi tak berhasil. Namun, kemungkinan tetap terbuka untuk kami,” tuturnya.
“Ini tidak berhubungan dengan Nikita tapi ditentukan oleh rencana jangka panjang. Sebaliknya, kami ingin meningkatkan kehadiran kami di F1.
“Kami punya tim Hitech yang berkompetisi pada Formula 4, Formula 3 dan Formula 2, dan mahkota sesungguhnya untuk perjalanan ini adalah memiliki tim Formula 1 dan punya dek balap penuh.”
Keputusannya menjadi sponsor Haas, mencuatkan spekulasi bahwa ia mengincar tim tersebut. Namun, Dmitry membantah dan menegaskan belum melakukan pendekatan lagi ke tim lain.
“Tidak spesifik. Saat ini, kami tidak dalam negosiasi karena setiap orang butuh waktu untuk melihat bagaimana hal-hal terungkap pada 2021, dari segi tim mana yang sukses dan tidak,” tuturnya.
“Jika tiba-tiba ada tim kecil bisa sukses pada 2022, kemudian tentu ada nilai mereka dan daya tarik lebih besar.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments