Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Domenicali Buka Peluang Sprint Race di Lebih Banyak Grand Prix

CEO Formula 1, Stefano Domenicali, mengisyaratkan kualifikasi Minggu dengan sprint race kemungkinan akan dipertahankan. Padahal, format baru itu menimbulkan pro dan kontra setelah diuji di Sirkuit Silverstone pada GP Inggris.

Stefano Domenicali, CEO, Formula 1

Stefano Domenicali, CEO, Formula 1

Steven Tee / Motorsport Images

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah mendengar respons dari penggemar F1 di Hungaria, tuan rumah balapan akhir pekan ini. Mereka ingin mendapat suguhan yang lebih menggairahkan daripada format lama.

Pendapat serupa juga didengarnya dari penggemar adu kencang jet darat itu yang berbasis di Amerika Serikat. Dengan demikian, target untuk mencuri atensi penonton kembali lewat sprint race berhasil.

“Anda tahu, hal terbaiknya? Pada Jumat depan, orang-orang di Hungaria akan berkata ‘Sungguh membosankan’,” ujar Domenicali kepada La Gazzetta dello Sport.

“Orang-orang di Amerika Serikat juga antuasias dengan itu. Kita tahu orang-orang di sana menyukai pertunjukan sekaligus kompetisi.”

Domenicali mengklaim bahwa para petinggi tim-tim F1 memberi dukungan 100 persen. Namun, ada beberapa yang meminta agar formatnya ditinjau ulang, kalau perlu direvisi di beberapa bagian.

“Kami akhirnya punya keberanian melakukan sesuatu yang berbeda dan diapresiasi oleh banyak orang yang kami golongkan berpotensi jadi sosok-sosok baru di F1. Memberikan konten berbeda setiap hari kepada siapa pun yang datang ke trek sungguh luar biasa,” ujarnya.

“Respons dari tim-tim yang datang setiap hari ke trek merupakan elemen lebih. Di Amerika Serikat, kami meraih sukses besar. Sekarang, kami akan menganalisis detail dan stimulus yang berasal dari kelompok pakar, tifosi, komentator dan para pembalap.

“Dengan cara itu, kami akan mengetahui apa yang perlu dibenahi di Monza. Setelah uji coba ketiga, kami akan membuat keputusan dan melihat apa yang bisa dilakukan pada 2022.”

Baca Juga:

Yang menjadi keberatan beberapa tim adalah pemenang sprint race otomatis jadi peraih pole position untuk balapan hari Minggu.

Domenicali menanggapi, “Dalam sejarah F1, pole position selalu diberikan kepada yang tercepat, tapi itu bisa saja berubah. Contohnya, ketika Halo pertama kali diperkenalkan, banyak yang menentang, tapi sekarang sudah tidak.

“Tidak ada yang berani mempertanyakan pentingnya hal itu,” ia melanjutkan. “Selain itu, sungguh menyenangkan melihat bagaimana pendekatan para pembalap terhadap format ini, yang tidak mengejutkan kami. Saya tahu mereka lebih suka balapan Jumat, daripada berkendara lebih lama.”

Chief Motorsport F1, Ross Brawn, mengisyaratkan kalau sprint race hanya diterapkan beberapa balapan tertentu.

Sementara itu, Domenicali justru ingin format tersebut dipertahankan sepanjang musim. “Saya kira sprint qualifying dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah penonton dalam beberapa balapan spesial,” tuturnya.

“Bagaimanapun, jika format ini diaplikasikan secara permanen, saya juga akan menerima. Kami akan mengevaluasi itu pada akhir tahun. Kami tidak terburu-buru.”

Stefano Domenicali, CEO, Formula 1, dan Fernando Alonso, Alpine F1

Stefano Domenicali, CEO, Formula 1, dan Fernando Alonso, Alpine F1

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA Bakal Tinjau Lagi Hukuman Hamilton Terkait Insiden Verstappen
Artikel berikutnya Menolak Tua, Alonso Merasa Masih Berusia 25 Tahun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia