Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dominan di Imola, Max Verstappen Masuk Daftar Pembalap F1 Elite

Dominasi Max Verstappen pada GP Emilia Romagna membuatnya masuk daftar peraih lebih dari satu Grand Slam di F1 bersama sejumlah legenda.

Race winner Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Juara dunia dari Tim Oracle Red Bull Racing itu memang tampil sempurna pada putaran keempat Kejuaraan Dunia Formula 1 2022 yang berlangsung di Sirkuit Imola, Italia, akhir pekan kemarin (22-24/4/2022).

Setelah merebut pole position di kualifikasi, Mad Max (julukan Verstappen) mampu langsung memimpin balapan, tidak tersentuh di depan sampai finis, sekaligus mencetak fastest race lap GP Emilia Romagna.

Bagi Verstappen, itulah Grand Slam – merebut pole, selalu memimpin sepanjang balapan, membuat lap tercepat, dan menang – kedua sepanjang kariernya di F1. Sebelumnya, ia melakukannya di GP Austria 2021, saat merintis jalan menuju gelar juara dunia.

Baca Juga:

Namun, tidak seperti peraih Grand Slam lainnya, Mad Max juga berhasil memenangi F1 Sprint Imola, setelah mampu melibas Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) pada lap 20 dari total 21 lap balapan berjarak 100 km tersebut.

Dengan torehan di Imola, kini Verstappen daftar pembalap F1 elite peraih dua Grand Slam atau lebih dalam sejarah balap jet darat tersebut.

Dalam lis tersebut terdapat nama sejumlah legenda F1 di antaranya mendiang Ayrton Senna, Michael Schumacher, Jackie Stewart, hingga Mika Hakkinen.

Di antara peraih dua Grand Slam atau lebih, terdapat tiga nama yang masih aktif di F1 saat ini, yakni Verstappen sendiri, Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1), dan Sebastian Vettel (Aston Martin Aramco Cognizant).

Namun begitu, Verstappen masih butuh kerja keras dan waktu lama untuk bisa menyamai peraih Grand Slam terbanyak di F1, Jim Clark.

Alain Prost dan Ayrton Senna, McLaren, di F1 GP Belgia 1988.

Alain Prost dan Ayrton Senna, McLaren, di F1 GP Belgia 1988.

Foto oleh: Sutton Images

Clark menggila dengan merebut tiga Grand Slam dalam satu musim yang dilakukannya dua kali, tepatnya saat merintis jalan meraih gelar juara dunia pada 1963 dan 1965. Semuanya ia lakukan bersama Tim Lotus.

Pada 1963, Clark merebut tiga Grand Slam masing-masing di Belanda (Zandvoort), Prancis (Reims), dan Meksiko (Mexico City). Dua tahun kemudian, Clark kembali mencatat tiga Grand Slam: Afrika Selatan (East London), Prancis (Clermont-Ferrand), dan Jerman (Nurburgring).

Dari delapan Grand Slam yang dibuat Clark, enam di antaranya saat ia menggeber sasis Lotus bernomor kode 25 yang mengusung mesin Climaz FWMV 1.5 V8 dengan ban Dunop. Sasis Lotus 25 ini merupakan hasil karya desainer mobil F1 legendaris, Colin Chapman.

Adapun dua Grand Slam lainnya (Afrika Selatan dan Jerman) ditorehkan Clark dengan sasis Lotus 33 hasil rancangan Chapman sebagai direktur teknis yang dibantu Len Terry sebagai desainer.

Lewis Hamilton, Mercedes dan fisioterapis sekaligus asistennya, Angela Cullen.

Lewis Hamilton, Mercedes dan fisioterapis sekaligus asistennya, Angela Cullen.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Untuk jumlah rekor Grand Slam, Lewis Hamilton berada di peringkat kedua dengan enam kali. Dari jumlah itu, separuhnya ia buat di atas sasis Mercedes F1 W08 pada tiga Grand Prix sepanjang 2017: Cina, Kanada, dan Inggris.

Sebastian Vettel berada di peringkat kedelapan dengan empat Grand Slam, yang dibuatnya antara F1 2011 sampai 2013. Dua Grand Slam dibuat Vettel pada F1 2013 dengan sasis Red Bull RB9 di Singapura dan Korea Selatan.

Sasis rancangan tim yang dipimpin Adrian Newey tersebut saat itu memakai mesin Renault Renault RS27-2013 2.4 L V8 (90°).

F1 2013 sekaligus menjadi musim terakhir mesin 2.400cc V8 yang sudah dipakai sejak 2006. Sejak 2014, F1 memakai mesin 1.6-litre turbocharged V6 hybrid.

Pemenang lomba Jim Clark (kiri), Lotus, menerima trofi didampingi bos tim yang juga desainer mobil F1 legendaris, Colin Chapman, di podium F1 GP Inggris 1965.

Pemenang lomba Jim Clark (kiri), Lotus, menerima trofi didampingi bos tim yang juga desainer mobil F1 legendaris, Colin Chapman, di podium F1 GP Inggris 1965.

Foto oleh: Motorsport Images

Pembalap F1 dengan Grand Slam Lebih dari Satu Sepanjang Masa

Pos   Pembalap Tim Grand Slam Gelar Juara Dunia
1   United KingdomJim Clark Lotus          8 2 (1963, 1965)
2   United Kingdom Lewis Hamilton Mercedes          6 7 (2008, 2014, 2015, 2017-2020)
3   Italy Alberto Ascari Ferrari         5 2 (1952, 1953)
4   Germany Michael Schumacher Benetton, Ferrari         5 7 (1994, 1995, 2000-2004)
5   United KingdomJackie Stewart Matra, Tyrrell         4 3 (1969, 1971, 1973)
6   Brazil Ayrton Senna Lotus, McLaren         4 3 (1988, 1990, 1991)
7   United KingdomNigel Mansell Williams         4 1 (1992)
8   Germany Sebastian Vettel Red Bull Racing         4 4 (2010, 2011, 2012, 2013)
9   Brazil Nelson Piquet Brabham         3 3  (1981, 1983, 1987)
10   AustraliaJack Brabham Cooper, Brabham         2 3 (1959, 1960, 1966)
11   Finland Mika Hakkinen McLaren         2

2 (1998, 1999)

12   Netherlands Max Verstappen Red Bull Racing         2 1 (2021)
 

Keterangan: Tim disebut hanya yang diperkuat saat mencetak Grand Slam. Dari daftar di atas, hanya Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan Max Verstappen yang masih aktif di F1 saat ini.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Merasa Peringkat Kedelapan seperti Kemenangan
Artikel berikutnya Foto: Insiden MotoGP Portugal hingga Drama F1 GP Emilia Romagna

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia