Doornbos: Biarkan Perez dan Verstappen Berduel
Kehadiran Sergio Perez akan membuat persaingan internal dalam Red Bull Racing terbuka. Mantan pembalap Formula 1, Robert Doornbos, meminta agar tim tersebut membiarkan rivalitas Perez dan Max Verstappen.
Max Verstappen, Red Bull Racing, Sergio Perez, Racing Point, 2nd position, in Parc Ferme
Charles Coates / Motorsport Images
Meski Verstappen jauh lebih tangguh dalam dua musim terakhir, bukan berarti Perez mau berdiri di bawah bayang-bayangnya.
Checo tiba dalam tim yang bermarkas di Milton Keynes, dari Racing Point, untuk mendongkrak prestasinya.
Maklum saja, Red Bull adalah tim kedua terkuat setelah Mercedes. Dengan dukungan mobil mumpuni tentu ia bisa secara rutin bersaing di kelompok depan.
“Seorang atlet harus jadi egois agar bisa sampai ke atas. Anda harus berpikir bahwa Anda yang terbaik. Sama mencoloknya dengan Rubens Barrichello di Ferrari, yang bahagia bertengger di peringkat kedua di belakang Michael Schumacher. Anda lihat hanya sedikit di olahraga, seseorang teken kontrak untuk jadi pembalap kedua,” ujar Doornbos kepada Motorsport.com
“Anda mungkin ingin menulis banyak di atas kertas, tapi menunjukkannya di trek. Kalau Perez dan Verstappen tampil kuat di dua atau tiga pekan awal, Red Bull akan jadi tim terakhir yang mengatakan adanya pembalap pertama dan kedua. Ketika seorang talenta mencapai puncak, Red Bull hanya mendukungnya. Biarkan mereka berduel di lintasan, tanpa menyentuh satu sama lain tentu saja.”
Doornbos menilai persaingan sehat di trek akan bagus untuk tim terutama memuluskan misi mengganjal juara dunia konstruktor F1 tujuh kali.
“Dengan Perez di sana, dunia akan terbuka untuk mereka. Saya tidak bilang, bahwa dia akan langsung kencang. Saya tidak berpikir kualifikasi poin terkuat Perez juga, tapi dengan pengalaman 10 tahun bersama tim-tim berbeda, dia telah mengembangkan kemampuan dalam balapan Minggu, ketika dia harus melakukannya,” ia menjelaskan.
“Faktor itu yang dicari Red Bull, sehingga mereka bisa memainkan permainan dengan Mercedes, bukannya jadi mainan Mercedes. Anda akan menyadari perbedaan di sana.
“Di sisi lain, Anda bisa mendapat situasi di mana dia masuk dan berpikir, ‘Astaga, hal ini sulit dikontrol!’ Sama seperti pendahulunya yang bermasalah dengan itu. Tapi dalam kasus itu, ia bisa mengandalkan keahliannya dan saya pikir dia mampu menyesuaikan diri dengan mobil secepatnya. Jadi saya berharap banyak darinya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments