Double-Header Austria Krusial bagi Perez
Sergio Perez berpendapat balapan ganda di Austria musim panas nanti akan memberikannya kesempatan ideal mempercepat proses adaptasi dengan mobil Red Bull Racing, RB16B.
Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B
Steven Tee / Motorsport Images
Pembalap Red Bull Racing Sergio Perez masih berusaha membiasakan diri dengan RB16B. Di saat yang sama harus meningkatkan performa waktunya karena terlalu sering finis di belakang pada sesi kualifikasi.
Itu tentu masih jauh dari harapan, mengingat Perez mengemudikan salah satu mobil terbaik di trek Formula 1 (F1). Dalam lima race musim ini, pembalap asal Meksiko tersebut baru meraih 44 poin.
Kendati demikian, Red Bull menginginkan kontribusi lebih banyak dari Perez, yang sejauh ini belum sepenuhnya terbiasa dengan RB16B. Berbeda dengan partnernya, Max Verstappen, ia masih nihil podium.
Dalam kalender F1 tahun ini yang telah direvisi, dua balapan beruntun (double-header) di Sirkuit Red Bull Ring bakal digelar lagi, seperti musim lalu. Pertama Grand Prix (GP) Styria pada 27 Juni dan GP Austria, 4 Juli mendatang.
Menurut Perez, double-header itu bakal sangat penting untuk progresnya bersama Red Bull. Ia meyakini mengaspal di trek yang juga kandang timnya itu dapat mempercepat proses adaptasi.
"Saya pikir itu menjadi sangat, sangat penting. pergi ke trek tertentu, terutama di Austria dan menjalani dua pekan di sana, ini akan secara signifikan membantu proses pembelajaran," kata Perez dilansir RaceFans.
"Saat ada faktor variabel kecil, saya tidak lagi merasa betah di dalam mobil. Terlepas dari itu, saya sudah bisa melihat cahaya di ujung terowongan (titik cerah terkait adaptasi)," ia menambahkan.
Bagi pembalap yang berganti tim musim ini memang penyesuaian merupakan masalah utama dengan minimnya pengujian. Meski begitu, mungkin hasilnya sedikit berbeda dari yang diperkirakan.
Sergio Perez, Red Bull Racing
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Berdasarkan posisi saat ini, Daniel Ricciardo tampaknya paling kesulitan di McLaren. Tampak di Monako, pembalap Australia tersebut tidak bisa menemukan kecepatannya. Ia tidak mengerti mengapa itu terjadi.
Sedangkan Perez juga memiliki masalah di sana, tetapi sebagian besar adalah terkait catatan waktunya. Sementara Sebastian Vettel mulai membaik dengan Aston Martin, setidaknya itu yang terlihat di Monako.
Sejauh ini, Carlos Sainz Jr. yang tampaknya paling meyakinkan. Spaniard pada dasarnya sudah ada di level yang sama dengan rekannya di Ferrari, Charles Leclerc. Ia bahkan sudah sukses meraih podium pada balapan kelimanya.
Sementara itu, Fernando Alonso adalah kasus yang agak berbeda. Ia bukan cuma harus adaptasi dengan mobil baru Alpine, namun juga F1. Ini membuat semuanya makin sulit bagi peraih dua gelar jet darat tersebut.
Bagi para pembalap yang masih berjuang menemukan kenyamanan dengan tim barunya, musim panas nanti mungkin akan membawa terobosan nyata, seperti diharapkan Perez, sebab banyak venue yang sudah lebih familier.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments