Driver of The Month: Max Verstappen

Entah sampai kapan ada pembalap Formula 1 yang mampu menghentikan pembalap Tim Oracle Red Bull Racing tersebut. Sepanjang bulan Oktober, performa Max Verstappen sangat konsisten dalam empat balapan, dengan memenangi tiga di antaranya.

Dimulai dengan Grand Prix Singapura di sirkuit jalan raya Marina Bay, 2 Oktober lalu. Menjalani match point gelar juara dunia 2022, Verstappen justru bermasalah di kualifikasi. Kehabisan bahan bakar, Verstappen pun harus puas start dari grid kedelapan.

Turun di baris keempat di trek sempit khas jalan raya seperti Marina Bay, Verstappen tidak mampu berbuat banyak. Ia hanya mampu naik satu posisi saat finis, dan hanya merebut 6 poin di GP Singapura.

Verstappen pun harus bersabar untuk merebut gelar juara dunia F1 keduanya karena para pesaing beratnya, Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) dan rekan setimnya Sergio Perez, masing-masing mampu finis P2 dan memenangi GP Singapura.

Verstappen sepertinya “sengaja” ingin memastikan gelar juara dunia di rumah pemasok mesin timnya, Honda. Pabrikan asal Jepang itu memang masih membantu Red Bull mengembangkan power unit dengan nama Red Bull Powertrains (RBPT).

Pada percobaan keduanya memastikan gelar, GP Jepang, Verstappen menguasai sesi kualifikasi di Sirkuit Suzuka. Pun begitu, keberhasilan Verstappen memastikan gelar juara dunia F1 2022 pada 9 Oktober lalu sendiri sempat membuat publik bingung.

Balapan GP Jepang yang seharusnya berlangsung 53 lap (307,471 km) akhirnya hanya digelar 28 lap (162,296 km) karena sudah melewati limit 3 jam. Pasalnya, hujan yang turun membuat Race Director FIA harus menunda start.

Masalah lantas muncul karena sesuai regulasi, jika balapan berlangsung kurang dari 75% seperti di GP Jepang lalu, poin yang diberikan seharusnya tidak penuh.

Kebingungan mengenai jumlah poin yang diberikan muncul akibat dari perubahan aturan yang diperkenalkan untuk F1 musim 2022.

Meskipun secara historis balapan dibatasi pada skala seperti GP Jepang ini akan melihat setengah poin diberikan, kata-kata dari peraturan baru hanya diterapkan "Jika balapan ditangguhkan, dan tidak dapat dilanjutkan". Saat balapan dilanjutkan dan selesai dalam waktu singkat, FIA memberikan poin penuh di bawah pembacaan peraturan yang ketat.

Verstappen pun sah mendapatkan poin penuh karena memenangi GP Jepang. Dengan tambahan 25 poin, saat itu ia unggul 113 poin atas Perez di klasemen umum – dari maksimum 112 yang tersisa – usai pembalap Meksiko itu finis di posisi kedua.    

Max Verstappen, Red Bull Racing, posisi pertama, merayakan sukses di podium F1 GP Meksiko, Minggu (30/10/2022) sore waktu setempat.

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Verstappen memastikan gelar juara dunia keduanya secara beruntun di GP Jepang, usai memenangi 12 balapan dalam semusim.  

Max Verstappen lantas menyamai rekor kemenangan terbanyak dalam semusim Kejuaraan Dunia Formula 1, 13, yang dimiliki bersama oleh Michael Schumacher (Ferrari, 2004) dan Sebastian Vettel (Red Bull Racing, 2013) usai memenangi F1 GP Amerika Serikat, 23 Oktober lalu.

Sepekan kemudian, Verstappen memecahkan rekor Schumacher – juara dunia F1 tujuh kali (1994, 1995, 2000-2004) – dan Vettel, jawara F1 empat kali beruntun (2010-2013), dengan menguasai F1 GP Meksiko.

Tidak sampai di situ, tambahan 25 poin dari Sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez membuat Max Verstappen kini mengoleksi 416 poin di klasemen. Angka itu melewati rekor poin terbanyak dalam semusim yang sebelumnya dipegang Lewis Hamilton, 413, pada 2019.

Musim ini masih menyisakan dua putaran lagi, GP Brasil da GP Abu Dhabi. Melihat kestabilan performanya, sangat mungkin Max Verstappen mempertajam rekor-rekor yang sudah dibuatnya di F1 pada musim ini.

Segudang torehan itulah yang membuat Motorsport.com Indonesia memilih Max Verstappen sebagai Driver of The Month pada bulan Oktober ini.