Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dua Pembalap Kurang Sukses yang Diinginkan Horner untuk Red Bull

Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengungkapkan dua pembalap Formula 1 yang ingin ia tempatkan dalam tim yang sudah berdiri hampir 2 dekade ini.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Bertahun-tahun memimpin Red Bull, Christian Horner telah melihat banyak pembalap yang cakap dan lebih baik yang ia miliki. Red Bull punya dua juara dunia, yakni Sebastian Vettel antara 2010 dan 2013, dan dua tahun ini bersama Max Verstappen.

Meski puas dengan prestasi mereka, di benaknya ada profil yang diidamkan untuk mengendarai mobil tim Milton Keynes.

Diwawancarai dalam siniar 'Extraordinary Tales With Seb Coe', Horner memastikan ada beberapa nama diinginkannya bergabung dalam tim. Namun yang paling mengejutkan, ia merujuk pada dua orang dari masa lalu.

"Ada beberapa yang saya harapkan bisa saya bimbing selama bertahun-tahun," tuturnya. "Saya pikir Juan Pablo Montoya kurang berkembang di Formula 1. Saya pikir dia adalah pembalap yang sangat berbakat, seharusnya bisa lebih sukses."

Pembalap asal Kolombia itu menjalani debut yang eksplosif di Williams sebelum kisahnya berakhir tidak baik di McLaren. Meski begitu, ia berhasil meraih tujuh kemenangan dan 13 posisi terdepan antara tahun debutnya dan musim 2005.

Juan Pablo Montoya dan Tom Kristensen dalam Race of Champions 2017.

Juan Pablo Montoya dan Tom Kristensen dalam Race of Champions 2017.

 

Profil lain yang dipikirkan Christian Horner lebih tidak lazim, walau tidak kalah karismatiknya. "Ada seorang pembalap yang saya uji di tim Arden dan saya juga menganggapnya sebagai seseorang fenomenal yang telah menghilang dari Formula 1. Dia adalah Tom Kristensen, yang menjadi sangat sukses dalam balap ketahanan,” ungkapnya.

Pembalap Denmark itu menggoda kelas utama, melakukan beberapa tes serta pengembangan ban Michelin pada 2000, tanpa sepenuhnya membuka pintu baginya. Di 24 Hours of Le Mans, ia menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak yakni, sembilan kali (1997, 2000-2005, 2008, dan 2013).

Christian Horner yakin akan satu hal, dia selalu menemukan kesamaan yang sama pada semua juara hebat.

"Ada banyak talenta hebat yang muncul, tetapi mereka semua berbeda," katanya. "Tiap orang memiliki kepribadian dan karakter mereka sendiri. Tetapi, dengan orang-orang yang baik, ada tekad sama kuat dan kejam yang mereka miliki, yang saya lihat dalam diri Max Verstappen dan pernah saya lihat dalam diri Sebastian Vettel.

“Itu adalah sesuatu yang ekstra, mereka bersedia untuk melangkah lebih jauh (dari yang lain).”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Steiner Klaim Sulit Ubah Haas karena Gunakan Suku Cadang Ferrari
Artikel berikutnya McLaren Gunakan Corak 'Triple Crown' untuk GP Monako dan Spanyol

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia