Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Duel Perez vs Ocon buat pusing Force India

Performa impresif Esteban Ocon pada beberapa balapan terakhir membuat Force India mulai kesulitan mengelola dinamika kedua pembalap mereka di sisa musim Formula 1 2017.

Sergio Perez, Force India and Esteban Ocon, Force India

Foto oleh: Sutton Images

Robert Fernley, Sahara Force India F1 Team Deputy Team Principal
Esteban Ocon, Force India, Sergio Perez, Force India
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, Esteban Ocon, Sahara Force India F1 VJM10
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, Esteban Ocon, Sahara Force India F1 VJM10, Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team RS17
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10

Performa impresif Ocon di tengah-tengah balapan GP Kanada, sempat membuat Force India pusing terutama ketika pembalap Perancis itu mulai terjebak di belakang rekan setimnya, Sergio Perez.

Dari radio tim, kedua pembalap terdengar tidak puas dengan keputusan yang diambil tim mereka. Wakil team principal, Bob Fernley,  pun mengakui bahwa pihaknya akan semakin dibuat sulit pada sisa balapan tahun ini.

"Kami tidak meragukan keputusan kami memilih Esteban, kami percaya ia punya potensi," ucap Fernley kepada Motorsport.com.

"Anda tidak perlu melihat jauh-jauh. Seperti saat F3, ketika ia bisa menyamai performa Max Verstappen. Jadi kita seharusnya sudah tahu bahwa ia punya potensi untuk berada di level tersebut.

"Ia belum mengecewakan kami, bahkan ia lebih baik dari harapan kami. Jadi di paruh kedua musim ini, kami akan sedikit dibuat pusing."

Menurut Fernley, Perez masih sedikit unggul di atas rekan setimnya, tapi ia juga menyadari bahwa Ocon mulai bisa memangkas jarak. Dan selisih tersebut diyakini akan terus mengecil, terutama ketika Ocon membalap di sirkuit-sirkuit F1 yang sudah pernah ia kunjungi.

"Masih ada sedikit jarak," tambah Fernley. "Di kualifikasi Kanada, keduanya masih terpisahkan 0,2 detik. Tapi saya pikir Anda akan melihat jarak tersebut mulai bisa dipangkas usai balapan Silverstone, karena Esteban mulai familiar dengan sirkuit-sirkuitnya.

"Di situlah akan mulai ada peningkatan, dan situ pula kami harus cepat bertindak sebagai tim."

Ketika ditanya apakah Ocon bisa menjadi pembalap F1 yang hebat di masa depan, Fernley belum mau memberikan asumsi apa-apa.

"Saya pikir [anggapan] itu masih terlalu dini," ujarnya. "Apa yang ia sudah lakukan hingga saat ini adalah hasil yang luar biasa bagus. Tapi ia harus menyelesaikan musim ini. Di Kanada ia menampilkan kedewasaannya saat membalap. Ia membalap secara keras tapi tidak hingga mengalami insiden dengan rekan setimnya.

"Mau diartikan bagaimana pun, Anda bisa melihat bahwa itu adalah kedewasaan yang memang kami cari-cari.

"Mungkin kita baru bisa melihat performa sebenarnya pada akhir musim ini, ketika ia sudah bertarung semusim penuh melawan Checo."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Renault bisa pasok empat tim F1 di 2018
Artikel berikutnya Wolff: Menjadi pembalap Mercedes F1 tetap butuh sponsor

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia