Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ecclestone Beri Saran Mercedes soal Hamilton

Belakangan ini, semua orang berkomentar soal masalah kontrak Lewis Hamilton dengan Mercedes. Mantan CEO Formula 1 (F1), Bernie Ecclestone bukan pengecualian.

Bernie Ecclestone, talks, Danny Sullivan, FIA Steward

Seperti telah diketahui, negosiasi masih terus berlangsung antara Hamilton dan Mercedes. Hasil perundingan diprediksi akan diumumkan awal Maret, saat peluncuran mobil.

Dalam beberapa hal, tentu akan jadi sangat aneh untuk berpura-pura jika hanya Valtteri Bottas satu-satunya pembalap Mercedes yang akan tampil sedangkan Hamilton tak ada.

Sampai saat itu, tentu situasinya bisa berubah. Dan ada cara lain untuk dapat menyelesaikan persoalan kontrak Hamilton-Mercedes. Ecclestone mengungkapkannya.

"Saya akan menjelaskan kepada Lewis, 'Anda menerima apa yang kami tawarkan sekarang atau Anda boleh pergi.' Simpel saja," ujar pria 90 tahun asal Inggris tersebut.

Baca Juga:

"Setiap orang bisa diganti. Cuma satu yang bisa menentukan pegang kendali dan orang itu adalah saya! Itu yang akan saya katakan kepada Lewis," Ecclestone menambahkan.

Pernyataannya tersebut mungkin merujuk jika Ecclestone berperan sebagai Toto Wolff, Prinsipal Tim Mercedes. Namun, ia bukan satu-satunya yang memutuskan masalah ini.

Daimler, sebagai perusahaan induk, dan mulai tahun ini Ineos juga akan punya andil. Artinya, keputusan untuk menentukan siapa yang jadi pembalap Mercedes cukup rumit.

Ecclestone lalu menjelaskan komentarnya lebih gamblang. Keputusan tentu akan dibuat olehnya, sebagai pemimpin. Tetapi, bukan berarti tidak dipengaruh faktor eksternal.

Ecclestone memberikan contoh kasus Brabham pada 1984, di mana dirinya, ketika itu, merupakan pemimpin tim dan ingin merekrut pembalap legendaris F1, Ayrton Senna.

"Kami melakukan pengujian yang sangat memuaskan dengan pembalap muda bernama Ayrton Senna. Saya pun ingin mengontraknya," ujar Ecclestone memulai ceritanya.

Mantan CEO F1, Bernie Ecclestone (kiri), bersama pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, dalam sebuah kesempatan.

Mantan CEO F1, Bernie Ecclestone (kiri), bersama pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, dalam sebuah kesempatan.

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

"Ketika Nelson Piquet mendengar hal itu, dia sangat marah dan berperilaku seperti anak kecil yang rewel. Jelas dia tidak ingin Senna menjadi rekan setimnya."

"Dia menyadari kehadirannya bisa menjadi ancaman karena potensinya. Namun, saya tak peduli dengan hal tersebut," ia menjelaskan meski pada akhirnya tidak terealisasi.

Sponsor utama Brabham, Parmalat, tidak sepakat dengan keinginan Ecclestone sehingga Senna pun batal menjadi rekan satu tim Piquet. Sang bos pun bisa menerima itu.

Ia ingin menjaga kedamaian dan ketenangan tim kala itu. Tetapi, Ecclestone membantu agar Senna muda punya tempat untuk menunjukkan potensi besarnya sebagai pembalap.

Ecclestone lalu merekomendasikan pemuda Brasil tersebut ke Tim Toleman Group. Dan sisanya adalah sejarah, seperti yang dikatakan orang bijak.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos Haas Siap Proteksi Schumacher dari Ekspektasi Berlebih
Artikel berikutnya Russell Menangi Virtual Grand Prix Inggris

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia