Ecclestone ingin F1 gelar dua balapan pendek tiap GP
Dianggap sudah membosankan, bos komersial F1, Bernie Ecclestone, ingin mengubah format Grand Prix menjadi dua balapan yang lebih pendek.
Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid
XPB Images
Saat pemilik baru F1, Liberty Media, sedang mengevaluasi rencana perubahan-perubahan yang dapat meningkatkan animo fans dan keuntungan finansial, Ecclestone ternyata sudah memiliki ide sendiri.
Saat melakukan wawancara bersama The Sunday Times, Ecclestone berkata bahwa F1 harus mengubah format balapan mereka dengan memangkas durasi balapan menjadi 40 menit.
“Orang-orang sekarang sudah tidak bisa memperhatikan balapan lama-lama. Banyak olahraga-olahraga lain yang juga mulai mempertimbangkan untuk memperpendek durasi waktu pertandingan mereka,” ujar Ecclestone.
“Penonton GP Brasil dari televisi sebenarnya justru meningkat, karena kami menyelenggarakan ‘dua’ balapan akibat periode bendera merah.
“Saya ingin balapan panjang seperti sekarang dibagi menjadi dua balapan pendek yang masing-masing berdurasi 40 menit. Di antara kedua balapan tersebut kemudian diselingi 40 menit waktu jeda, yang dapat diisi oleh acara-acara seperti sesi wawancara dan liputan mobil-mobil di garasi. Saya kira format baru tersebut dapat disukai oleh para fans, penonton, perusahaan TV, sponsor, dan para pengiklan.
“Setiap mobil seperti biasa harus melakukan kualifikasi di hari Sabtu untuk menentukan grid balapan pertama. Hasil dari balapan pertama itu kemudian digunakan untuk menentukan posisi start balapan kedua. Saya kira format seperti itu membuat balapan semakin seru.
“Tetapi, saya tidak yakin bila kami cukup berani untuk benar-benar melakukan perubahan itu.”
Ubah peraturan di F1
Ecclestone juga menginginkan adanya perubahan pada buku peraturan F1. Ia menganggap banyaknya peraturan terkait manuver-manuver saat balapan justru membuat F1 menjadi semakin rumit untuk ditonton.
“Judul buku regulasi yang ada saat ini harusnya diubah menjadi ‘Jangan Balapan’,” ujarnya. “Peraturan-peraturan itu ditulis dalam bahasa yang sangat rumit, sehingga hampir semua orang, termasuk pembalap, menjadi bingung dengan apa yang sebenarnya harus mereka lakukan.
“Pembalap menjadi frustrasi, sama halnya dengan para penonton. Saya pun juga sama. Ini benar-benar gila. Saya kira kami harus mencari cara yang lebih mudah agar tiap pembalap dapat membalap secara adil. Saya berbicara seperti ini bukan berarti saya ingin mereka saling bertabrakan. Tapi, bila mereka bisa membalap secara ketat, dan secara tidak sengaja saling bersenggolan, lalu kenapa?
“Terkadang saya heran dengan beberapa pembalap yang ada saat ini. Apakah mereka memang benar-benar ingin membalap, atau hanya sekedar ingin mengemudikan mobil F1?”
Laporan tambahan oleh Jonathan Noble
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments