Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bernie Ecclestone Kritik ‘Amerikanisasi’ Formula 1

Mantan CEO Formula 1 Bernie Ecclestone tidak senang dengan cara kejuaraan berubah di bawah Liberty Media. Tetapi kritiknya tampak tak membuat para petinggi balap jet darat terlalu peduli.

Bernie Ecclestone, Chairman Emiritus of Formula 1

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Sejak Liberty Media resmi mengambil alih F1 pada awal 2017, sangat jelas deretan pemimpinnya ingin memastikan seri balap tersebut menjangkau lebih banyak fans dan menjadi populer di tempat-tempat yang sebelumnya tidak terpikirkan, termasuk Amerika Serikat.

Para pemegang saham sangat menekankan tampilan dan nuansa pertunjukkan dan kehadirannya dalam media sosial dan serial dokumenter Netflix, Drive to Survive, adalah strategi pemasaran yang tak terpikirkan selama periode kepemimpinan Bernie Ecclestone hingga 2016.

Meski begitu, eks bos Formula 1 tersebut tidak terkesan dengan arah yang diambil ajang balap jet darat. Ecclestone telah membaca bahwa membaca langkah Liberty Media setelah Grand Prix Miami, event terbaru F1, berubah menjadi taman hiburan besar akhir pekan.   

Baca Juga:

Juga akan ada event baru Formula 1 di Las Vegas dalam kalender musim depan. Ini berarti kemungkinan ada tiga race jet darat di Amerika Serikat untuk tahun 2023, mendampingi balapan di Austin dan Miami.  

“Mereka memproduksi Formula 1: American Style, mungkin itu bagus, karena ada begitu banyak hal bodoh yang telah keluar dari Amerika. Anda dapat lihat semua orang senang sekarang, namun tentu saja bukan cara saya menjalankan sesuatu,” ujar Ecclestone kepada Bloomberg.

CEO Liberty Media Greg Maffei tidak basa-basi menanggapi komentar pengusaha 91 tahun asal Inggris itu. Menurutnya, langkah strategis yang dilakukan pihaknya terbukti efektif membantu F1 berkembang.

“Bernie (Ecclestone) boleh berbicara soal apa pun sebanyak yang dia mau, tetapi pada kenyataannya, semua orang sekarang ingin menjadi bagian dari Formula 1!” tegas Maffei.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Valtteri Bottas, Alfa Romeo C42, dan seluruh pembalap saat start F1 GP Miami 2022

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Valtteri Bottas, Alfa Romeo C42, dan seluruh pembalap saat start F1 GP Miami 2022

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pernyataan kritis Ecclestone tentang bagaimana Liberty Media kini menjalankan F1 juga mendapatkan tanggapan dari Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas Toto Wolff. Ia mengatakan itu tak bisa dihindari.

Menurut Wolff, Ecclestone telah melakukan pekerjaan yang sangat hebat untuk memajukan Formula 1 di masanya. Tetapi teknologi sudah mengalami perubahan dan kejuaraan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.   

Pria Austria tersebut meyakini Ecclestone akan kesulitan mengelola F1 dengan baik di era digital seperti saat ini. Bukan kebetulan bahwa ia didepak oleh Libery Media begitu mereka mengambil alih kejuaraan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pierre Gasly Sebut Insiden Alonso Picu Tabrakan dengan Norris
Artikel berikutnya Kehilangan P5, Valtteri Bottas Akui Terdistraksi Duel Duo Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia