Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ecclestone Sarankan F1 Kembali Gunakan Mesin V8

Mantan CEO Formula 1 Bernie Ecclestone merasa mesin naturally aspirated (NA) V8 harus kembali digunakan demi mengembalikan daya tarik ajang balap jet darat tersebut.

Motore V8 Cosworth

Foto oleh: Gianni Mazzotta

Dalam beberapa tahun terakhir F1 mulai kehilangan fan karena balapan yang kurang menarik dan hilangnya identitas mobil-mobil yang berkompetisi di sana.

Itu terlihat ketika Fernando Alonso kembali mengendarai Renault R25 pada gelaran Grand Prix (GP) Abu Dhabi, tahun lalu.

Mobil yang menggunakan mesin V10 dengan daya sedot alami, membuat orang-orang yang ada di paddock langsung memenuhi pit lane dan pit wall demi mengabadikan momen langka tersebut.

Alonso merasa orang-orang merindukan identitas asli mobil F1 yang menghasilkan raungan mesin besar.

“Kami semua merindukan suara dari mesin dengan daya sedot alami, bukan hanya fan, tapi juga orang-orang di paddock, termasuk pembalap!” kata Alonso usai mengendarai kembali mobil yang membawanya menjadi juara dunia itu.

“Kami merindukan ini di Formua 1, yang membuat kami jatuh cinta pada olahraga ini saat masih kecil dan membuat kami terkesan saat menyaksikannya di televisi.”

Baca Juga:

Saat ini, mobil F1 menggunakan mesin V6 turbo hibrida yang lebih ramah lingkungan. Mulai 2022, kabarnya mesin akan sepenuhnya menggunakan bahan bakar berkelanjutan (biofuel) sepenuhnya.

Bernie Ecclestone melihat rencana yang akan diterapkan di F1 akan makin mengurangi daya tarik karena suara mobil akan makin tak terdengar.

“Kembalikan mesin dengan daya sedot alami! Saya tahu akan mendapat masalah dengan mengatakan ini,” kata Ecclestone.

“Formula 1 sudah tak harus relevan dengan seri produksi. Orang lupa bahwa itu milik industri hiburan. Tapi jika tak lagi menghibur, maka tak ada lagi bisnis di dalamnya.

“Orang-orang di tribune tak peduli seberapa efisien mesin saat ini atau seberapa besar tenaga yang diambil dari perpindahannya. Kebisingan itu selalu penting.”

Kebisingan menjadi salah satu polusi suara yang ingin dikurangi oleh F1, selain membuat mobil yang berkompetisi di dalam kejuaraan bebas emisi.

Felipe Massa, Ferrari 248 F1

Felipe Massa, Ferrari 248 F1

Foto oleh: Sutton Images

Presiden FIA Jean Todt menegaskan tak akan mengembalikan kebisingan yang diciptakan oleh mesin-mesin bertenaga besar. Itu merupakan komitmen F1 untuk menjaga lingkungan.

“Membawa kembali mesin bertenaga besar dan bersuara lantang tidak akan lagi diterima di lingkungan,” ujar Todt.

“Jika kami memutuskan untuk kembali menggunakan mesin yang kami miliki 10 tahun lalu, maka ada banyak produsen mobil yang tak setuju. Tiga dari empat pabrikan akan pergi.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ricciardo Pamer Kepiawaian sebagai Pemain Basket
Artikel berikutnya Gasly Tak Khawatirkan Kehadiran Tsunoda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia