Eks Pembalap Top F1 Bingung Lando Norris Mau Dikontrak Lama

Tidak ada yang memungkiri bila Lando Norris merupakan salah satu pembalap muda berbakat di grid Kejuaraan Dunia Formula 1 saat ini. Usia pembalap Inggris itu baru 22 tahun.

F1 2022 menjadi musim keempatnya di kejuaraan dunia balap mobil paling bergengsi di dunia. Total, lima podium sudah direbut Norris. Jika bukan karena hujan sehingga tergelincir di lap-lap akhir, Norris mungkin sudah merebut kemenangan pertamanya di GP Rusia 2021 lalu.

Melihat performa Norris, tidak heran bila McLaren – tim yang memilikinya sejak debut di F1 pada 2019 – ingin selama mungkin menahannya. Pada musim dingin lalu, McLaren pun membuat kesepakatan baru dengan Norris untuk bertahan empat tahun lagi sampai akhir 2025.

Kendati begitu, mantan pembalap F1 Jenson Button mempertanyakan keputusan Norris untuk bertahan dalam tempo lama di McLaren.

Juara dunia F1 2009 tersebut juga tidak mengerti mengapa seorang pembalap dengan bakat dan teknik bagus seperti Norris mau menandatangani kontrak lebih dari dua tahun.

Jenson Button (kiri) saat mewawancarai Lando Norris, McLaren, di sela-sela F1 GP Austria 2020.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Tanda tanya mantan pembalap asal Inggris itu muncul setelah melihat performa McLaren pada dua balapan awal F1 musim ini. Norris finis P15 (di luar zona poin, 10 besar) di Bahrain lalu merebut poin pertamanya setelah masuk di peringkat ketujuh di Arab Saudi.

“Saya tidak tahu mengapa ia (Norris) mau dikontrak untuk jangka waktu lama. Ini mengejutkan saya. Saya tahu kontinuitas bagus di F1. Tetapi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi dalam dua atau tiga tahun ke depan?” ucap Button kepada Sky Sports.

“Saya tak mengerti tujuan pembalap yang mau dikontrak lebih dari dua tahun di olahraga seperti F1. Nah, ini sampai empat tahun?” kata pemenang 15 Grand Prix dalam 306 start di F1 antara tahun 2000 sampai 2016 itu.

Lebih jauh Button menegaskan, seharusnya Norris lebih percaya diri bila masa depannya di F1, karena kemampuan teknis dan pengalamannya, bakal aman. Jadi, ia tidak perlu harus terikat kontrak untuk jangka waktu panjang dengan satu tim.

“Ia makin berpengalaman dan cepat setiap tahun, serta hampir memenangi balapan musim lalu. Jadi, saya tidak melihat poin penting dari kontrak jangka panjangnya,” kata mantan pembalap yang kini berusia 42 tahun itu.

“Anda (Norris) akan menjadi pembalap yang diinginkan. Bukannya mereka tidak menginginkan Anda dalam waktu dua tahun,” tutur pembalap yang pernah memperkuat Williams, Benetton, Renault, BAR, Honda, Brawn GP, dan McLaren tersebut.

Lando Norris memang bukan satu-satunya pembalap yang meneken kontrak baru berdurasi lama. Charles Leclerc juga melakukannya untuk Scuderia Ferrari.

Demikian pula dengan juara dunia Max Verstappen yang diikat Oracle Red Bull Racing sampai akhir F1 2028. Namun, dalam kontraknya Verstappen memiliki “klausul pergi” jika Red Bull tidak mampu memberikan mobil yang kompetitif.

Sementara, saat mengonfirmasi perpanjangan kontrak Norris pada awal tahun ini, McLaren menegaskan bila tidak ada istilah “pergi” di kedua belah pihak.

“Saya tidak tahu apakah ada opsi-opsi (dalam kontrak baru Norris). Yang pasti ini mengejutkan,” ucap Button.

“Yang pasti, Lando Norris pasti memiliki sejumlah alasan kuat mengapa mau bertahan lama di McLaren. Ia juga merasa senang dengan posisinya saat ini.”