Emosi Carlos Sainz Campur Aduk Usai GP Bahrain
Perasaan Carlos Sainz Jr. campur aduk usai Grand Prix Bahrain. Meski sukses meraih hasil terbaiknya di Formula 1 dengan finis P2, pilot Ferrari itu melabeli race pembuka musim 2022 sebagai yang tersulit baginya.
Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images
Carlos Sainz mengejar set-up yang nyaman pada F1-75 sepanjang akhir pekan di Bahrain dan membuat terobosan jelang kualifikas, Sabtu (19/3/2022) untuk merebut pole sementara setelah run pertama Q3, sebelum menutupnya di urutan ketiga.
Pada akhirnya pole position diklaim rekan setimnya, Charles Leclerc, sedangkan posisi kedua menjadi milik pembalap Red Bull Racing Max Verstappen. Saat balapan hari Minggu (20/3/2022), Sainz tidak punya kecepatan sama, namun nyaman di P3.
Kemudian mendekati akhir lomba, pilot Spanyol itu naik ke posisi dua setelah Verstappen terpaksa keluar dari balapan akibat masalah teknis pada mobilnya. Sainz pun finis sebagai runner-up, di belakang Leclerc.
“Mungkin terdengar agak aneh mengatakannya sekarang, tetapi itu adalah akhir pekan yang paling sulit bagi saya sebagai pembalap Ferrari. Saya tidak punya kecepatan, baik saat balapan maupun latihan bebas Jumat,” ujarnya dilansir Formula1.com.
“Untuk beberapa alasan yang masih perlu saya pahami, di kualifikasi tiba-tiba (kecepatan) saya ada di sana atau sekitar itu untuk berjuang meraih posisi terdepan, tetapi dalam race itu mengungkap kelemahan saya dengan mobil ini dan menunjukkan saya belum cukup di sana, yang tahun lalu tak pernah terjadi.
“Jadi, masih ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Saya akan merayakan (sukses di Bahrain), tetapi mulai Senin saya perlu melihat data dan apa yang bisa saya lakukan lebih baik dalam mengendarai mobil dan berjuang menang di race berikutnya.”
Ferrari mengalami musim F1 terburuk mereka dalam beberapa dekade pada 2020, dan meski membaik pada 2021, baru di Bahrain tahun ini mereka menang setelah gagal merengkuhnya selama 45 balapan.
Mereka perlahan membalikkan situasi untuk Formula 1 musim 2022 dengan memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh mobil generasi baru dan menunjukkan kecepatan yang kuat sejak pengujian pramusim.
Meski antusias untuk memiliki mobil yang kompetitif, Carlos Sainz tahu tantangan untuk tetap berada di depan, dan bersaing di bidang pengembangan tak mudah, sebab tim-tim lain tentu akan bekerja keras.
Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, terlibat duel di F1 GP Bahrain 2022
Foto oleh: Erik Junius
“Ini kabar bagus bagi Ferrari dan kami karena memang di sanalah seharusnya tim berada dan itulah yang Charles (Leclerc) dan saya inginkan, berjuang untuk gelar kejuaraan dunia. Ini masih akan menjadi tahun yang panjang,” Sainz menuturkan.
“Kami masih perlu mengembangkan mobil dengan baik sebab sekarang ini adalah kendaraan yang cepat, tetapi tentu perlu tetap cepat sepanjang tahun agar membantu kami tetap dalam pertarungan. Itu adalah masalah utamanya untuk dimiliki.
“Sebelum balapan, Charles dan saya bekerja bersama dan hal pertama yang kami katakana satu sama lain adalah betapa menyenangkan rasanya berada di grid pertama dan ketiga. Akhirnya kami berjuang untuk hal lebih besar,” ia menambahkan.
Dengan hasil GP Bahrain, Ferrari kini menguasai klasemen sementara F1 2022, dengan Sainz menempati posisi kedua, berjarak delapan poin dengan Leclerc yang ada di puncak. Dalam tabel konstruktor, Tim Kuda Jingkrak 17 angka atas Mercedes.
Charles Leclerc, Ferrari, Carlos Sainz Jr., Ferrari, berselebrasi bersama seluruh anggota tim Ferrari usai F1 GP Bahrain 2022
Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments