F1 2020, Musim yang Menantang Kemampuan Adaptasi McLaren
Dampak pandemi Covid-19 memaksa McLaren putar otak agar para anggota tim terlindungi dari virus corona, dengan menetapkan dan menerapkan berbagai kebijakan serta protokol mitigasi.
Mclaren team shot on track in Bahrain, Carlos Sainz Jr., McLaren MCL35 Lando Norris, McLaren MCL35, Zak Brown, CEO, McLaren Racing and Andreas Seidl, Team Principal, McLaren
Steven Tee / Motorsport Images
McLaren jadi skuad balap Formula 1 pertama yang terdampak penyebaran Covid-19. Belum lepas dari ingatan bagaimana mereka terpaksa memutuskan tidak ambil bagian dalam putaran pembuka Grand Prix Australia 2020 lalu, setelah seorang personel skuad balap positif terpapar virus corona.
Tak ingin kecolongan lagi, McLaren kemudian bekerja keras dengan membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan pedoman demi melindungi anggota tim, serta secara teratur berkomunikasi pada mereka yang berada di trek, di McLaren Technology Centre dan di rumah.
Selain menjalankan protokol yang begitu rumit, McLaren juga mengharuskan seluruh anggota tim menjaga jarak secara sosial, namun tetap bekerja sebagai satu tim.
“Ini adalah bukti upaya kami, bahwa sejak kami kembali ke balapan, tidak ada satu pun anggota tim di trek yang tertular virus,” tutur Racing Director, Andrea Stella, dilansir dari situs resmi tim.
“Setiap musim F1 itu sulit, tetapi saya tidak bilang ini adalah yang terberat. Ini tentu membutuhkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi.
“Salah satu elemen yang membuat musim F1 menjadi begitu sulit adalah jet lag, tetapi kami tidak harus terlalu mempermasalahkannya tahun ini. Biasanya di awal musim ketika kami ke Australia, kami langsung kembali ke Inggris, lalu ke Cina.
“Tubuh dan pikiran Anda jadi kebingungan. Ini seperti Anda masuk ke dalam mesin cuci dan membuat Anda sangat lelah.”
Pada kesempatan yang sama, Technical Director, James Key, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan tantangan unik yang harus dihadapi Formula 1.
Sebagai kejuaraan motorsport pertama yang kembali beraksi, F1, Federasi Otomotif Internasional (FIA), serta semua tim berkumpul untuk mengembangkan protokol yang memungkinkan para pembalap balapan dengan aman dan menyelesaikan 17 seri.
McLaren sendiri turut mengembangkan protokol kesehatan secara ketat. Dan bermodalkan keunggulan yang dimiliki, menjadikan tim dapat mengatasi pandemi dengan lebih baik.
“Bagi anggota tim yang melakukan perjalanan ke balapan, saya akan bilang itu tidak terlalu berbeda karena mereka masih bersama. Namun bagi mereka yang tidak bepergian, kami harus memperkenalkan protokol dan proses untuk melindungi dari virus yang mengakibatkan lebih banyak waktu dihabiskan untuk terpisah dan bekerja dari rumah,” ucapnya.
“Banyak dari apa yang kami terapkan di McLaren Technology Center dipimpin oleh tim produksi kami, karena mereka perlu berada di sana untuk melakukan tugasnya.
“Menjadi bagian dari konsorsium VentilatorChallengeUK, dalam respons Inggris terhadap Covid-19, benar-benar memberi kami keunggulan dalam hal kembali ke balapan.
“Kami lebih siap, karena kami telah menerapkan banyak protokol yang diperlukan agar kami dapat bekerja dengan aman dan efektif.”
Andrea Stella, Racing Director, McLaren
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments