F1 GP Australia Akhir Pekan Terberat Aston Martin
Prinsipal Aston Martin Mike Krack mengatakan Grand Prix Australia jadi akhir pekan terberat bagi timnya dengan serangkaian kecelakaan dan penalti.

Lance Stroll mendapat penalti turun tiga grid setelah terlibat insiden dengan pembalap Williams Nicholas Latifi di Q1. Saat balapan, ia juga mendapatkan sanksi lima detik setelah dianggap berkendara secara tak bertanggung jawab di sektor lurus.
Kecelakaan yang dialami Stroll dan Sebastian Vettel juga membuat Aston Martin harus memikirkan cara bagaimana mendapatkan suku cadang yang cukup untuk balapan berikutnya di Imola.
Selain itu, power unit Vettel yang bermasalah dalam FP1 sempat membuat tim yang berbasis di Silverstone, Inggris, tersebut khawatir jika terjadi kerusakan yang mengharuskan mereka membuka segel mesin baru.
“Kami mengalami akhir pekan yang sangat sulit karena kami mengalami banyak kerusakan mobil,” kata Krack seperti dilansir F1.com.
“Itu sudah dimulai pada Jumat ketika kami memiliki masalah kecil pada power unit, yang harus kami ubah, jadi kami tidak punya banyak waktu. Lalu insiden di trek, yang dapat dilihat oleh semua orang, dan itu pekerjaan besar.
“Saya pikir ketika kami datang ke sini, kami pikir kami akan menjadi sedikit lebih baik dari sebelumnya, namun jelas kami memiliki lebih banyak masalah daripada yang Anda pikirkan.
“Saya pikir pada akhir balapan kami masih dalam posisi di mana Anda berharap kami bisa mencetak poin, tetapi akhirnya itu tidak terjadi.
“Secara keseluruhan, saya harus mengatakan ini akhir pekan yang cukup mengecewakan. Jadi, sekarang kami harus benar-benar mengumpulkan semua perangkat yang kami miliki, kami mulai kehabisan suku cadang, itu adalah sesuatu yang perlu kami tangani.”
Mike Krack juga tak ingin menyalahkan Sebastian Vettel yang mengalami kecelakaan di Tikungan 4 pada Lap 23.
Menurutnya, itu bukan karena pembalap asal Jerman tersebut kurang terbiasa di dalam mobil, tetapi akibat perangkat keras di dalam mobil yang bermasalah.
“Pertama-tama, saya senang Seb (Vettel) baik-baik saja. Setelah semua insiden ini, saya pikir jika seseorang seperti dia, seorang juara dunia empat kali, memiliki masalah yang dia alami akhir pekan ini, ini bukan tak mengemudi dengen benar,” ujarnya.
“Dia telah mengemudikan mobil dengan sebaik mungkin. Ini benar-benar sesuatu yang kami perlu lihat, seperti apa mobil yang kami berikan kepadanya, umpan balik apa yang dia dapatkan dari mobil.
“Absen pada dua balapan sebelumnya tidak terkait dengan ini. Maksud saya dia telah menjadi pemenang di Melbourne, dia tahu di mana dia berada.
“Dia telah menjalani beberapa tes dengan mobil, jadi saya pikir akan sangat mudah untuk mengatakan dia tidak balapan selama dua akhir pekan. Tetapi untuk pembalap sekelas dia, kami benar-benar perlu memeriksa alat apa yang kami berikan kepadanya.”
Mike Krack juga memperingatkan tidak ada solusi cepat untuk masalah yang dihadapi Aston Martin, karena mereka sekarang bersiap untuk balapan berikutnya di Imola.
“Anda harus memiliki sebuah mobil yang sangat cepat, Anda tidak boleh melakukan kesalahan, Anda harus memiliki pembalap bagus,” ucapnya.
“Segalanya tak berjalan bersamaan saat ini, jadi kami harus benar-benar bekerja keras untuk sampai ke sana. Tidak ada keajaiban yang dapat membantu kami.”

Sebastian Vettel, Aston Martin AMR22, locks up
Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images
Seidl Sebut Tiga Kunci Kebangkitan McLaren di F1 GP Australia
Hamilton Bakal Membangkang terhadap Larangan Pakai Perhiasan
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.