Valtteri Bottas Siap Korbankan Balapannya demi Lewis Hamilton

Bottas bakal menempati grid keenam, di belakang Sergio Perez dan Carlos Sainz Jr. Sedangkan rekan setim Hamilton menghuni posisi start kedua, setelah kalah 0,371 detik dari Verstappen pada kualifikasi di Sirkuit Yas Marina.

Verstappen dan Hamilton sama-sama mengantongi 369,5 poin. Selain penentuan gelar juara dunia pembalap, Mercedes juga tengah berburu titel konstruktor. Saat ini, The Silver Arrows unggul 28 poin atas Red Bull Racing.

Ditanya tentang kemungkinan akan dimanfaatkan Mercedes untuk mencoba dan menahan Verstappen jika ada kesempatan, Bottas berkata: “Saya siap mengorbankan balapan optimal saya.

“Kami benar-benar menginginkan kedua gelar dan saya ingin kami mendapatkan kedua gelar itu sebelum saya pergi (ke Alfa Romeo). Saya pasti akan melakukan bagian saya untuk (mendapatkan) kedua gelar.”

Valtteri Bottas, Mercedes, with a team mate in the garage

Photo by: Steve Etherington / Motorsport Images

Duo Mercedes bakal memulai perlombaan dengan ban medium. Ini menempatkan Bottas serta Hamilton pada strategi alternatif untuk Verstappen dan Perez, yang akan menggunakan kompon soft.

Bottas sendiri telah menyadari, bahwa penting bagi dirinya untuk memastikan tidak kehilangan posisi selepas start, agar kemudian memudahkan sang pembalap dalam menjalankan tugasnya.

“Saya harus bersabar dan memainkan permainan panjang,” tuturnya.

"Karena saya bisa melaju jauh jika saya mau pada stint pertama. Dan penting untuk mendapatkan poin, bukan untuk menghancurkan mobil. Jadi, saya harus bersabar.”

Minggu (12/12/2021) hari ini menandai akhir petualangan Bottas bersama Mercedes. Musim depan, pria asal Finlandia itu bakal membela Alfa Romeo, bertandem dengan rookie Guanyu Zhou.

Sepanjang mengarungi Formula 1 dalam lima tahun terakhir ini, Bottas sudah berkontribusi besar atas torehan empat gelar juara dunia konstruktor yang diklaim oleh Mercedes.

Pada balapan penentuan, Bottas menganggap Abu Dhabi seperti Grand Prix lainnya. Namun, dia mengantisipasi perasaan yang lebih emosional mengingat akan meninggalkan The Silver Arrows.

“Pastinya Anda mulai membuatnya senormal mungkin. Tetapi sebelum kualifikasi, saya menyadari ini akan menjadi yang terakhir kalinya dengan tim ini,” ucapnya.

“Jadi sama tapi berbeda. Setidaknya di mobil, Anda tidak memikirkannya. Yang pasti, mungkin ada lebih banyak emosi setelah balapan.”