Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

F1 GP Australia Tak Ingin Ada Drama ala Novak Djokovic

CEO Australian Grand Prix Corporation (AGPC), Andrew Westacott, tak ingin drama Novak Djokovic di Australian Open terulang di Formula 1 Grand Prix Australia.

The standard night-time curfew sign outside the paddock entrance swipe gates

Westacott meyakini bahwa semua pihak, termasuk pemerintah federal dan negara bagian serta Formula 1, telah memahami persyaratan masuk untuk Australia dan Albert Park yang dijadikan lokasi balapan.

Hal itu akan membantu penyelenggaraan Grand Prix menghindari kontroversi perbatasan yang serupa dengan Djokovic yang baru-baru ini dideportasi dari Australia.

Bintang tenis itu menghabiskan bermasalah dengan pemerintah Australia setelah tiba di Negeri Kangguru menjelang Australian Open. Djokovic diberikan pengecualian medis atas persyaratan dua kali vaksinasi.

Akan tetapi, visa Djokovic dicabut. Pencabutannya sempat dibatalkan di pengadilan setelah petenis Serbia dan pengacaranya tersebut mengajukan banding.

Namun, Pemerintah Australia kemudian mencabut visanya lagi, setelah banding kedua, yang berujung pada deportasi.

Menurut Westacott, Formula 1 sepenuhnya memahami aturan bagi orang yang memasuki Australia, dan GP Australia akan menjadi gelaran di mana setiap personel sudah divaksin.

“Kami telah bekerja sangat erat dengan pemerintah Victoria sepanjang 2021 dan menjelang 2022. Tentu saja, kami telah bekerja sangat, sangat erat dengan Formula 1,” ucapnya.

“Aturannya mudah untuk masuk ke negara ini dan aturannya mudah diterapkan di Formula 1. Untuk datang ke acara tersebut, Anda harus divaksinasi dan tidak akan ada pengecualian bagi siapa pun.

“Formula 1 telah menyatakan bahwa mereka akan mematuhi aturan di perbatasan yurisdiksi tempat mereka balapan.

“Mereka telah balapan di 41 lokasi sejak Melbourne pada 2020 dan kami akan menyambut di Negara kami. Mengetahui aturannya dan kami sangat, sangat nyaman dengan itu.

“Saya pikir tidak perlu dikatakan lagi bahwa mereka akan mendapatkan vaksinasi penuh dan mematuhi undang-undang.

“Itu berarti ketika mereka datang ke Melbourne, mereka akan beroperasi dalam rezim yang sangat aman. Itu adalah posisi yang digarisbawahi dan telah ditentukan.

“Peraturan kami telah ada jauh sebelum kejadian baru-baru ini di Australian Open. Kami telah bekerja sangat erat dengan pemerintah federal, pemerintah negara bagian, Formula 1 dan FIA mungkin selama satu setengah tahun untuk membuat gelaran ini terjadi.”

Baca Juga:

Andrew Westacott menegaskan GP Australia tidak dalam bahaya meski virus corona varian baru Omicron sedang merebak di berbagai negara di dunia.

Australia mencatat hari paling mematikan dari pandemi sejauh ini dengan 88 kasus kematian. Sementara rekor jumlah kasus terbesar melanda pesisir timur, khususnya New South Wales dan Victoria.

Namun, Westacott mengatakan tidak ada kemungkinan penggemar terdampar di gerbang Sirkuit Albert Park seperti pada 2020 ketika GP Australia dibatalkan.

“Penggemar dapat jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi,” ujarnya.

“Kami yakin bahwa kami akan memberikan balapan F1. Kami telah melihat apa yang terjadi di Australia, saya tidak ingat kapan sebuah acara besar dalam waktu dekat ini dibatalkan.

“Kami mengadakan event ini. Tetapi kami mungkin harus melakukannya dengan persyaratan mitigasi yang berbeda.

“Sekarang kami akan bekerja dengan pemerintah Victoria dalam persyaratan mitigasi tersebut. Tetapi yang paling penting adalah orang harus merasa percaya diri untuk keluar dan membeli tiket.

“Saya akan merekam dan mengatakan tidak ada kemungkinan pembatalan. Kami akan mulai membangun trek pada 1 Februari.”

Fan di Albert Park, Australian Grand Prix

Fan di Albert Park, Australian Grand Prix

Foto oleh: Jack Ke

Persyaratan mitigasi dapat mencakup pembatasan kapasitas penonton, seperti tribun yang hanya bisa terisi sebesar 50 persen, seperti yang diterapkan di Australian Open.

Kendati demikian, Westacott mengatakan AGPC masih bekerja untuk membuat tribun bisa diisi penuh oleh para penggemar F1.

“Kami sedang bekerja mengarah 100 persen penonton sampai kami diberitahu sebaliknya. Kami sedang membangun tribun tambahan. Kami menjual fasilitas perhotelan baru. Kami meningkatkan jumlah General Admission (penerimaan umum) melihat hub di tempat tersebut,” ucapnya.

Grand Prix Australia akan berlangsung pada 7-10 April, dan akan menjadi seri ketiga dalam kalender balap F1 2022 setelah GP Bahrain dan Arab Saudi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Regulasi F1 2022 Pangkas Gap Waktu Tim Atas dan Bawah hingga Setengah
Artikel berikutnya Renovasi Sirkuit Albert Park F1 Telah Rampung

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia