Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

F1 Ingin Tingkatkan Eksistensi di Afrika, Cina dan Amerika

CEO F1, Stefano Domenicali, mengungkapkan pihaknya tengah berbicara dengan Afrika Selatan serta dua negara lain guna meningkatkan eksistensi balap jet darat.

Kyalami International Convention Centre.

Formula 1 sebelumnya dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan Sirkuit Kyalami di Afrika Selatan untuk menggelar kejuaraan.

Kyalami pernah masuk kalender Formula 1 pada 1967 silam. Trek berlisensi Grade 2 FIA itu menjadi sirkuit kedua yang menyelenggarakan balap jet darat di Afrika Selatan, setelah Sirkuit Pangeran George (1934-1966).

Terakhir kali menyuguhkan F1 pada 1993, manajemen kejuaraan kini berharap bisa kembali ke Afrika Selatan, dengan pembicaraan masih berlangsung sampai sekarang.

Baca Juga:

"(Afrika) menjadi bagian yang amat sangat penting bagi gelaran kompetisi kami," ujar CEO Formula 1, Stefano Domenicali.

"Kami ingin kembali ke sana. Itu sebabnya sampai saat ini, kami masih melakukan pembicaraan dengan pihak Afrika.

"Akan tetapi, kami belum bisa memberikan tanggal atau waktu pasti kapan negosiasi ini selesai atau kembali terselenggaranya (GP Afrika)."

Selain melakukan negosiasi dengan Afrika Selatan, Domenicali juga dikabarkan tengah melakukan pertemuan dengan promotor balap Cina dan Amerika.

Fan yang berada di grandstand Sirkuit Internasional Shanghai

Fan yang berada di grandstand Sirkuit Internasional Shanghai

Foto oleh: Thomas Lam

Tujuannya adalah untuk meningkatkan eksistensi Formula 1, di mana kedua negara tersebut telah menggelar satu balapan, Cina di Shanghai, sedangkan Amerika di Texas. Domenicali berharap bisa memiliki lebih dari satu balapan.

"Cina dan Amerika Serikat juga merupakan pasar penting. Kami hanya memiliki satu balapan di Cina, tepatnya di Shanghai, dan kami perlu lebih mempromosikan balapan kami di negara ini, karena Cina memiliki potensi dan pasar yang besar," ucapnya.

"Sayang kami tidak bisa balapan di Cina tahun lalu dan tahun ini karena situasi global yang sedang terjadi. Amerika juga merupakan wilayah yang penuh potensi. Saya harap kami segera menuntaskan negosiasi di sana."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton Percaya Verstappen Tak Akan Buat Kesalahan Lagi
Artikel berikutnya Marko: Kecepatan Balap Perez Selevel Verstappen

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia