Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembalap F1 Mulai Pertanyakan Masa Depan GP Arab Saudi

Para pilot jet darat mengatakan perlu ada diskusi untuk menilai apakah Arab Saudi memiliki tempat dalam kalender Formula 1, usai serangan rudal dan masalah keselamatan di Sirkuit Jeddah Corniche.

Lando Norris, McLaren MCL36

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Pertemuan selama empat jam diadakan pembalap F1 pada Jumat (25/3/2022) malam waktu setempat, di tengah ancaman yang membayangi balapan menyusul serangan dari kelompok Houthi ke fasilitas kilang minyak Aramco.

Baru saja mendapat jaminan keamanan dari pemerintah Arab Saudi, paddock kembali dikejutkan. Kali ini, kecelakaan besar yang menimpa Mick Schumacher. Driver Haas itu menghantam dinding saat kualifikasi, Sabtu (26/3/2022).

Meski kondisi Schumacher baik-baik saja dan tanpa cedera serius, mobil VF-22 yang dikemudikannya rusak parah. Bahkan sampai terbelah dua. Hal ini pun memunculkan lagi tentang kredensial keselamatan Sirkuit Jeddah Corniche.

Trek sepanjang 6,174 km tersebut sebenarnya telah melalui sejumlah modifikasi, yang dilakukan untuk meningkatkan visibilitas para pembalap dan memperlebar lintasan untuk perlombaan musim 2022.

Serangan rudal serta kecelakaan besar Schumacher sendiri terjadi setelah pernyataan CEO Formula 1, Stefano Domenicali, soal potensi jumlah seri yang bisa mencapai 30 balapan dalam setahun.

Domenicali juga memperingatkan bahwa beberapa balapan kemungkinan akan dicoret dari kalender, termasuk sirkuit bersejarah, guna mendukung tempat-tempat baru seperti Qatar dan Las Vegas.

Saat ini, Perjanjian Concorde antara tim-tim dengan FIA dan Formula 1 yang berlangsung hingga 2025, memungkinkan adanya 25 balapan per musim.

Petugas medis dan Marshal memberikan pertolongan kepada pembalap Haas, Mick Schumacher, yang mengalami kecelakaan saat kualifikasi F1 GP Arab Saudi 2022

Petugas medis dan Marshal memberikan pertolongan kepada pembalap Haas, Mick Schumacher, yang mengalami kecelakaan saat kualifikasi F1 GP Arab Saudi 2022

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Ketika ditanya Motorsport.com apakah Grand Prix Arab Saudi harus dipertahankan atau tidak, Carlos Sainz menganggap itu adalah topik yang harus diangkat oleh F1, FIA dan para pembalap.

“Saya pikir perlu ada diskusi setelah balapan ini, karena jelas apa yang telah terjadi dalam 24 jam terakhir adalah… itu jelas merupakan poin diskusi dan pertimbangan yang perlu kami ambil untuk masa depan,” tutur driver Ferrari tersebut.

Kontrak awal yang disepakati F1 dengan pejabat Arab Saudi bernilai 500 juta Poundsterling (setara Rp9,4 triliun) untuk periode selama 10 tahun. Namun, ini kemungkinan mencakup perubahan lokasi lomba dari Jeddah ke  Qiddiyah.

Kesepakatan itu sendiri menuai kecaman luas karena banyak pengamat menganggap sebagai bentuk sportswashing dari pemerintah Arab Saudi untuk mengaburkan catatan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Menurut saya, pasti ada beberapa pertimbangan yang harus kami lakukan sebagai sebuah grup dan melihat apa yang terbaik untuk olahraga ini ke depan,” kata pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez.

Sementara pilot Scuderia Ferrari, Charles Leclerc, berkata: “Ya, saya setuju.

“Saya tidak ingin terlalu banyak membahas detail tentang masalah ini sekarang, tetapi ini jelas merupakan diskusi yang harus kami lakukan setelah balapan ini, setelah semuanya tenang dan kami akan melihat kembali, dan kemudian kita akan lihat.”

Baca Juga:

Sebelumnya, pihak Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengutarakan keinginannya untuk menggelar kejuaraan dunia MotoGP, seusai keberhasilan membawa Formula 1 ke Jeddah.

Menteri Olahraga, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, mengatakan bahwa KSA tertarik dengan MotoGP.

Lebih lanjut, dia mengisyaratkan mungkin pihaknya bakal menyelenggarakan balap motor bergengsi dunia itu di Sirkuit Qiddiyah yang akan siap pada 2024.

“Kerajaan telah menjadi rumah motorsport di kawasan ini,” ucapnya.

“Kami bertujuan untuk meningkatkan jumlah kejuaraan motorsport yang kami selenggarakan, dan kami berpikir untuk menjadi tuan rumah MotoGP dalam waktu yang tepat, tetapi membutuhkan jenis trek lain dibandingkan dengan Jeddah.

“Ketika (area) motorsport baru dan kota hiburan di Qiddiyah akan selesai, kami akan mempertimbangkan kejuaraan ini (MotoGP) untuk masa depan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toto Wolff Akui Awak Mercedes Belum Pahami W13
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Arab Saudi 2022 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia