F1 setujui mesin yang lebih murah dan berisik
Mulai tahun 2021, Formula 1 siap meninggalkan regulasi turbo hibrida dan mengambil opsi mesin yang lebih murah dan lebih berisik.






Presiden FIA, Jean Todt, bertemu dengan pabrikan mesin F1, dan beberapa pabrikan luar termasuk Grup VW, untuk memutuskan regulasi mesin usai musim 2020.
Dari hasil diskusi tersebut, F1 diyakini siap meninggalkan regulasi mesin turbo hibrida berkapasitas 1.6 liter. Kendati demikian ada beberapa teknologi yang masih akan dipertahankan.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis hari Sabtu, kata persetujuan telah dicapai untuk menjaga relevansi antara F1 dengan teknologi mobil jalanan – tetapi di saat yang sama, mesin akan menjadi lebih sederhana dan murah untuk dikembangkan.
Mesin juga akan dibuat bersuara lebih keras agar 'pembalap semakin terpacu untuk membalap lebih agresif'.
Presiden FIA, Jean Todt, berkata: "Saya sangat puas dengan proses yang saat ini berjalan, terutama karena banyak pemangku kepentingan yang sepakat soal masa depan area teknis kejuaraan FIA F1.
"Tentu, kami saat ini harus kembali berdiskusi untuk membahas isu-isu yang lebih mendetail seperti seberapa besar tenaga mesin di 2021. Tapi kami sudah melangkah di jalan yang benar dan saya berharap kami bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depan Formula 1."

Artikel sebelumnya
Ferrari beri "lampu hijau" Giovinazzi gantikan Wehrlein di GP Tiongkok
Artikel berikutnya
Analisis teknis: Mobil F2008 jadi inspirasi desain Ferrari di F1 2017

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Penulis | Jonathan Noble |