Formula 1 Tidak Akan Gelar Sprint Race di Setiap Grand Prix
Formula 1 menampik rumor bahwa mereka akan menggelar Sprint Race pada setiap akhir pekan Grand Prix. Hal ini disampaikan Stefano Domenicali saat fans menyatakan penolakannya dalam survei global terbesar pernah ada.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Hasil F1 Global Survey yang dilakukan Motorsport Network dalam kemitraannya dengan Formula 1 dan Nielsen Sports dirilis pada Kamis (21/10/2021), menjelang Grand Prix (GP) Amerika Serikat, mendapat tanggapan dari lebih dari 167.000 penggemar di 187 negara.
F1 telah mengadakan dua Sprint Race musim ini, di Silverstone (Inggris) serta Monza (Italia), dan bakal menggelar yang ketiga saat GP Brasil di Interlagos. Format ini akan diperluas menjadi sekitar setengah lusin pada musim 2022.
Sementara hasil survei menemukan 7 persen dukungan dari pelaksanaan Sprint Race yang menambah hiburan di F1, ada penolakan masif untuk memperkenalkan format itu di setiap akhir pekan balapan, dengan 60 persen penggemar tidak setuju.
Membahas hasil polling, CEO Formula 1 Stefano Domenicali mengatakan bahwa meski dukungan untuk Sprint Race sangat menggembirakan, namun jelas tidak ada keinginan pihaknya menyelenggarakannya di setiap Grand Prix.
"Jumlahnya sangat, sangat menggembirakan. Kami melihat, dari apa yang kami anggap sebagai figur, ada perasaan campur aduk penggemar lama, yang kurang senang dengan perubahan, sementara fans baru senang melihat hal-hal bergerak dengan cara berbeda. Jadi, pada dasarnya masalah ini saya lihat layak dipertimbangkan,” kata Domenicali.
"Dan itulah mengapa, seperti yang saya nyatakan dalam survei, kami bahkan tidak berpikir untuk pergi ke semua Grand Prix dengan format yang berbeda.
"Kami percaya dapat membuat jumlah tetap, saya pikir enam (Grand Prix) dalam waktu dekat, dengan format ini, dengan perubahan yang kami pikirkan bersama dengan tim untuk meningkatkan kualitas yang bisa ditawarkan," sang CEO menambahkan.
F1 akan meninjau format Sprint Race untuk musim depan, yang mungkin juga melihat mereka berjalan sebagai acara mandiri yang tidak jadi penentu grid untuk pelaksanaan Main Race hari Minggu, seperti tahun ini.
Proposal format lain yang dianggap negatif penggemar dalam survei adalah grid terbalik (reverse grid), yang telah dilontarkan sebagai ide oleh sejumlah tim dalam beberapa tahun terakhir guna meningkatkan tontonan di trek.
Lewis Hamilton, Mercedes, dan Stefano Domenicali, CEO, Formula 1, di grid
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Sebanyak 68 persen fans mengatakan mereka tidak setuju dengan skema yang akan melihat kualifikasi tercepat dimulai di belakang grid. Untuk hal ini, Domenicali juga mengakui bahwa jelas pihaknya tak ada keinginan untuk format tersebut.
"Kami tahu itu bukan bagian dari diskusi yang kami lakukan. Jadi saya pikir [hasilnya] menggembirkan. Trennya dikonfirmasi oleh campuran semacam ini, penggemar fantaik atau tradisional versus penggemar baru,” kata Domencali.
"Itu sebabnya hasil (survei) ini benar-benar menjadi wadah yang tepat bagi kami untuk menemukan kompromi," pria kebangsaan Italia tersebut menambahkan.
Akhir pekan ini, Formula 1 akan menyambangi Circuit of the America (COTA), yang menjadi putaran ke-17 musim ini. Dua putaran setelahnya, F1 akan melaksanakan Sprint Race ketiganya musim ini di GP Brasil pada 12-14 November mendatang.
Sejauh ini, pembalap Red Bull, Max Verstappen masih memimpin atas juara bertahan, Lewis Hamilton yang menempel ketat dengan hanya selisih enam poin antara keduanya.
*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments