Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

F1 Tawarkan Solusi Pangkas Sprint Race Jadi Tiga

Formula 1 akhirnya merespons tuntutan para petinggi tim terkait gelaran sprint race musim depan. Liberty Media menawarkan solusi dengan memangkas penyelenggaraan tipe balapan itu dari enam jadi tiga.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, and the rest of the field at the start

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

F1 melaksanakan sprint race dalam tiga akhir pekan balapan musim lalu. Terlepas dari keluhan tim dan pembalap, percobaan itu dianggap berhasil sehingga dilanjutkan pada periode berikutnya.

Bahrain, Italia, Kanada, Austria, Belanda dan Brasil awalnya ditunjuk sebagai tuan rumah sprint race musim depan.

F1 menawarkan 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7,2 miliar) untuk lima lomba pertama dan tambahan 150 ribu dolar AS untuk setiap sprint race tambahan. Jadi masing-masing tim mendapat dana 2,65 juta dolar AS.

Dengan skema pembiayaan tersebut, maka konsekuensinya tidak ada kompensasi kerusakan akibat kecelakaan. Dalam diskusi mengenai format balapan spesial itu, timbul pro dan kontra.

Keberatan hadir dari tiga skuad raksasa karena ingin plafon anggaran dinaikkan untuk perbaikan mobil seandainya terjadi kerusakan usai insiden dalam sprint race.

Beberapa waktu lalu, CEO McLaren, Zak Brown, membocorkan ada sebuah tim yang terang-terangan minta kenaikan batas anggaran hingga lima juta dolar.

“Permintaan kenaikan budget cap lima juta dolar yang diajukan satu tim, sangat aneh dan tidak ada fakta rasional di baliknya,” ia mengungkapkan.

Baca Juga:

Ketiga tim tersebut harus bisa memenangkan hati petinggi delapan skuad, yang kompak mendukung format biaya ekstra yang dikeluarkan Formula 1.

Komisi F1 akan bertemu lagi pada 14 Februari. Liberty bakal mengusulkan pengurangan sprint race menjadi tiga saja, seperti musim lalu.

Jalan tengah itu diajukan karena FIA, mayoritas tim dan Liberty menolak peningkatan batas anggaran. Delapan skuad semenjana menentang keinginan tim besar karena dukungan finansial yang dimiliki kurang kuat. Bahkan untuk memenuhi budget cap, mereka juga kesulitan.

Tiga sprint race dianggap ideal dalam kondisi sekarang. Pasalnya, tim masih terbelit keruwetan pengembangan mobil F1 2022.

Namun, tanpa dukungan dari Mercedes, Red Bull dan Ferrari yang masih jadi bintang balap jet darat, maka bisa saja sprint race dihapus.

Berdasarkan dokumen yang beredar di antara tim tahun lalu, dengan enam sprint race, diestimasi ada dana tambahan 10 juta dolar dari komersial dan siaran. Pemasukan tersebut bisa dibagi antara tim.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Performa Mercedes Bisa Tentukan Keputusan Lewis Hamilton
Artikel berikutnya Aston Martin F1 Segel Kesepakatan Sponsorship dengan Aramco

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia