Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cerita Fans Indonesia Jadi Spectator Marshal di F1 GP Australia

Godeliva Ajeng Prameitasari berbagi kisah kepada Motorsport.com Indonesia, tentang pengalamannya bertugas sebagai Spectator Marshal selama akhir pekan balap jet darat di Sirkuit Albert Park.

Godeliva Ajeng Prameitasari, Spectator Marshal Formula 1 Grand Prix Australia 2022

Foto oleh: Istimewa

Pencinta adu kecepatan boleh jadi sudah tak asing melihat sejumlah orang berseragam warna oranye (ada juga warna lain, walau sebagian besar berbaju oranye) yang berada pinggir trek selama race weekend.

Mereka ini disebut Marshal. Secara umum, tugasnya membantu pembalap jika terjadi tabrakan atau kecelakaan. Terlihat hampir di semua area sirkuit. Namun, utamanya di zona yang berisiko terjadi insiden atau crash.

Ada beberapa tipe Marshal yang kerap ditemui saat perlombaan, di antaranya adalah Trackside Marshal, Flag Marshal, Pit Marshal, Startline Marshal, Paddock Marshal, hingga Administrative Marshal.

Pada event Formula 1 Grand Prix Australia 2022 di sirkuit jalanan Albert Park, rupanya terdapat Spectator Marshal. Godeliva Ajeng Prameitasari secara eksklusif bercerita soal posisi yang diembannya ini.

Spectator Marshal adalah salah satu dari banyak Marshal yang bertugas di sektor-sektor sirkuit untuk mendukung jalannya balapan dari gangguan penonto,” ucap Ajeng, sapaan akrabnya, kepada Motorsport.com Indonesia.

Lantas, apa tugas dan tanggung jawab seorang Spectator Marshal? “Jadi, tugasnya membantu mengawasi area tempat Marshal bertugas dari penonton yang menyelinap, dan orang-orang yang tidak berkepentingan.

Spectator Marshal juga memastikan semua Marshal yang bertugas di sektor yang sama memakai rompi identitas posisi yang resmi dari ofisial.

"Untuk alokasinya, pada satu sektor sirkuit ada tiga (3) orang Spectator Marshal."

Aksi para pembalap Formula 1 selepas start Grand Prix Australia 2022 di Sirkuit Albert Park, Melbourne

Aksi para pembalap Formula 1 selepas start Grand Prix Australia 2022 di Sirkuit Albert Park, Melbourne

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Perempuan berusia 31 tahun itu mengungkapkan, awal mula dirinya bisa menjadi Spectator Marshal berawal usai melihat iklan di media sosial Facebook. Tanpa pikir panjang, dia pun langsung mengirimkan surat lamaran.

“Ini pertama kalinya saya menjadi Spectator Marshal. Mereka menyarankan untuk mengajukan posisi Spectator Marshal, karena tugasnya paling cocok untuk orang yang pertama kali bergabung dalam event ini (GP Australia),” tutur Ajeng.

Terkait persyaratan, karyawan swasta di sebuah perusahaan agrikultur tersebut mengatakan bahwa tidak ada syarat khusus yang diperlukan.

“Yang pasti harus daftar via website terlebih dahulu. Kemudian ada syarat administrasi seperti SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dan lain-lain. Tapi itu semua akan dibantu via link dari email yang dikirimkan oleh penyelenggara,” ucapnya.

Bagaimana dengan upah bayaran? Apakah menjadi Spectator Marshal di F1 GP Australia mendapatkan gaji?

“Karena ini (sifatnya) volunteering atau sukarela, jadi tidak dibayar,” ujarnya.

"Tapi untuk yang volunteer dapat jatah makan, seperti buah, sandwich, roti, snack dan minuman softdrink. Juga disediakan air mineral dan dapat suplai air mineral unlimited dengan es saat sudah berada di side track (pinggir trek)."

Baca Juga:

Ajeng lalu menuturkan, menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai Spectator Marshal tak luput dari perasaan suka serta duka.

“Sukanya banyak, bisa melihat balapan secara langsung dan lebih dekat,” tutur perempuan yang sudah 2,5 tahun menetap di Australia itu.

“Saya juga berkesempatan bertemu pembalap favorit. Bertemu banyak orang baru dan mendapat pengalaman baru tentunya.

“Sedangkan dukanya lebih ke rasa lelah dan kepanasan karena berdiri di bawah sinar matahari seharian.”

Di akhir wawancara, Motorsport.com Indonesia bertanya kepada Ajeng, siapa yang dijagokannya keluar menjadi juara dunia Formula 1 musim 2022. Dia pun segera menyebutkan sosok pilot Scuderia Ferrari.

“Masih terlalu awal untuk bikin prediksi, tapi Charles Leclerc bisa sih ini,” ucapnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gagal Finis, Carlos Sainz Salahkan Diri Sendiri yang Kurang Sabar
Artikel berikutnya Max Verstappen Sudah Dapat Pertanda Buruk Sebelum Balapan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia