Felipe Massa: Yang Bermasalah Bukan Pembalap Ferrari tapi Mobilnya
Mantan pembalap F1, Felipe Massa, memandang akar permasalahan Ferrari bukan terletak pada pembalap, melainkan mobil dan tim. Selain itu, mereka kurang tenang kala menghadapi masalah.

Pilot asal Brasil itu berperan besar dalam sisa-sisa kejayaan si Kuda Jingkrak. Kimi Raikkonen mempersembahkan trofi juara pembalap terakhir pada 2007.
Sementara, musim berikutnya, Massa dan Raikkonen memberikan gelar konstruktor terakhir. Sejak saat itu, Ferrari sulit bersaing, Bahkan, makin tenggelam seiring dengan meroketnya pamor Mercedes dan Red Bull Racing.
Sebenarnya, pada 2010 dan 2012, Fernando Alonso punya kans juara tapi gigit jari di putaran terakhir. Musim 2020, seolah jadi titik nadir Ferrari, yang terlempar di posisi keenam klasemen konstruktor F1.
Sinyal kebangkitan terlihat pada musim lalu dengan tembus ke tiga besar, di belakang Mercedes dan Red Bull.
“Sejujurnya, saya tidak bisa mengatakan kalau saya terkejut dengan situasi ini. Tahun-tahun terbaik ketika Michael Schumacher balapan. Itu juga terjadi pada 2007 dan 2008,” ucapnya kepada AS.
“Ferrari tidak lagi yang terbaik setelah 2009. Ada banyak perubahan dan dalam momen ini, yang paling penting tetap tenang. Tapi, sangat sulit melakukan itu di Ferrari.
“Masalah bukan pada pembalap Ferrari, melainkan tim dan mobil. Carlos Sainz dan Charles Leclerc adalah pembalap sangat kuat.”
Massa memuji kinerja Sainz yang gabung Ferrari setelah pindah dari McLaren pada 2021. Ia melihat kelebihan pembalap Spanyol itu.
“Sainz bekerja keras. Dia sangat stabil dan kencang. Dia sangat tangguh dalam berbagai cara. Tapi, apakah dia bisa memenangi kejuaraan atau tidak, tergantung pada mobil,” ia menjelaskan.
“Dia punya konsistensi personal yang penting, tapi tidak mudah mengalahkan rekan setim seperti Charles Leclerc. Dia perlu melakukan pekerjaan luar biasa.”
Massa berharap Ferrari dapat kembali bertarung untuk menang musim depan. Perubahan signifikan bisa membuat mereka lebih punya daya saing.
“Jika perubahan besar terjadi, kemudian mungkin ada beberapa kejuatan, pekerjaan sulit,” katanya.
“Saya kira tim besar seperti Mercedes dan Red Bull masih akan berada di atas. Tapi, mungkin Ferrari atau McLaren dapat berada di sana juga. Biasanya, tim-tim besar memulai musim di puncak.
“Dengan perubahan, saya harap Ferrari dapat memenangi balapan lagi pada 2022. Saya penggemar Ferrari, tapi tak mudah bagi mereka mencapai itu.
“Butuh kerja keras dan tetap tenang untuk mencapai hasil bagus.”

Carlos Sainz Jr., Ferrari
Fotoğraf: Ferrari
FIA Jamin Restrukturisasi Tetap Jaga Integritas Formula 1
Williams FW44 Saat Shakedown Berbeda dengan Peluncuran
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.