Ferrari Akui Kelebihan Sebastian Vettel dalam Menyatukan Tim

Juara dunia F1 empat kali tersebut bergabung dengan tim berlogo kuda jingkrak pada 2015 dan didepak enam musim kemudian. Kekecewaan Ferrari bisa dipahami karena ia hanya mempersembahkan 14 kemenangan.

Namun, itu bukan murni kesalahan Vettel. Dominasi Mercedes sebagai konstruktor terhebat, kesalahan konstruksi mobil Ferrari yang berujung pada pembekuan pengembangan diperparah oleh kesalahan individu.

Hubungan Vettel dengan tim mulai memanas ketika Mattia Binotto duduk sebagai prinsipal. Tak tahan lagi, ia pun memutuskan pindah ke tim baru Aston Martin awal 2021.

Memang dari sisi prestasi, Vettel mengalami penurunan drastis. Namun, ia punya kelebihan yang berasal dari sepak terjang panjang di F1, di antaranya bagaimana menyatukan tim.

“Saya suka fokus pada sisi kemanusiaan dan kepribadian pembalap. Vettel selalu menunjukkan atensi luar biasa secara mendetail dan Anda bisa menilai dia punya personalitas spesial sejak awal,” direktur balap Ferrari, Laurent Mekies, mengungkapkan kepada Formula Passion.

“Dia terus berevolusi sepanjang karier, menjadi seseorang di Ferrari yang mencoba mempersatukan tim dalam momen baik dan buruk. Dia tidak punya lawan dalam hal itu.

“Talentanya, dedikasi pada olahraga dan atensi pada detail membuatnya mencetak sukses hebat. Namun, kami akan selalu mengingatnya punya respek luar biasa yang ditunjukkan kepada semua koleganya.

“Anda bisa melihat dari matanya ketika bicara dengannya. Itu sesuatu yang mendorong kami meningkat dan sebuah keistimewaan berjalan di jalur yang sama dengannya.”

Pujian tentang jiwa kepemimpinan direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) juga dilontarkan pembalap Williams, Nicholas Latifi. Banyak yang menginginkan Vettel terus memimpin.

“Sebastian salah satu nama yang paling vokal, mungkin itu bukan kata yang tepat, tapi dia jelas seseorang yang selalu bekerja dengan kepalanya dan memberi saran kepada steward,” katanya.

“Dia salah satu yang bekerja paling keras, terutama soal keselamatan pembalap, yang mana bukan untuk F1 saja tapi juga keselamatan pembalap di seri lebih rendah.

“Kami juga tahu dia orang yang baik karena dia bertahan dengan alasan tertentu dan melakukan upaya secara ekstra di atas kehidupan sebagai pembalap Formula 1.”

Sebastian Vettel, Ferrari

Fotoğraf: Zak Mauger / Motorsport Images