Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ferrari batasi interaksi media

Bos tim Ferrari, Maurizio Arrivabene, membela keputusan timnya yang membatasi akses media di Formula 1.

Maurizio Arrivabene, Ferrari Team Principal

Maurizio Arrivabene, Ferrari Team Principal

XPB Images

Kimi Raikkonen, Ferrari with Stefania Bocchi, Ferrari Press Officer
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing with Sebastian Vettel, Ferrari
Maurizio Arrivabene, Ferrari Team Principal
Maurizio Arrivabene, Ferrari Team Principal in the FIA Press Conference
Kimi Raikkonen, Ferrari
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Sebastian Vettel, Ferrari, poses for photographers

Skuat Maranello tersebut melarang personelnya memberikan wawancara atau berinteraksi dengan media. Kimi Raikkonen contohnya, memutuskan tidak menghadiri sesi konferensi pers GP Australia yang digelar hari Kamis.

Sikap Ferrari ini bertentangan dengan keinginan pemilik F1 yang baru, Liberty Media. Akses yang lebih baik dan sikap keterbukaan dianggap oleh Liberty sebagai salah satu kunci dalam mempopulerkan Formula 1.

Arrivabene percaya bahwa keputusan timnya yang lebih memilih mem-posting video singkat bersama Raikkonen di Twitter adalah keputusan yang lebih baik dibandingkan membiarkan pembalap populernya tersebut berbicara dengan para jurnalis.

 

Ketika ditanya soal hubungan Ferrari dengan media saat ini, Arrivabene berkata: "Jelaskan apa yang dimaksud dengan media? Dewasa ini kata 'media' bisa diartikan macam-macam. Media sosial juga merupakan media.

"Kemarin Sebastian sudah hadir untuk memberikan wawancara, dan sekarang untuk Kimi, kami menggunakan media sosial.

"Liberty juga telah sempat berkata bahwa penggunaan platform digital di bisnis ini baru mencapai satu persen dari potensi yang sebenarnya. Kita harus bisa mencari keseimbangan yang tepat.

"Ketimbang dua pembalap memberikan jawaban yang sama dari pertanyaan yang sama pula, kami lebih ingin memastikan kedua pembalap kami bisa berinteraksi dengan cara yang berbeda. Jadi kami bisa mencakup media komunikasi yang lebih luas, dan semuanya senang."

Berbeda pendapat

Beberapa bos tim lain memiliki pendepat yang berbeda dari Arrivabene. Salah satunya adalah Christian Horner. Bos tim Red Bull itu percaya bahwa interaksi media dengan pembalap menjadi aspek vital dalam mempopulerkan F1.

"Pada akhirnya, F1 juga merupakan bisnis media, F1 adalah bisnis media," ucap Horner. "Kami harus berinteraksi dengan media. Memberikan akses ke kedua pembalap kami dan fans menjadi hal yang penting. Jika tidak begitu, bagaimana kami bisa mempromosikan olahraga ini?"

Bos tim Mercedes, Toto Wolff menambahkan: "Kita harus bisa melayani tiga generasi yang berbeda. Fans paruh baya, millenial, dan generasi Z.

"Sebagai contoh, ketika kami meluncurkan mobil baru, kami melakukan sesi Facebook Live dengan sudut 360 derajat yang ditonton oleh hampir jutaan penonton dalam waktu 24 jam.

"Kita harus bisa merangkul tren baru seperti itu, tetapi di saat yang sama kita juga tidak boleh melupakan segmen laninya. Pendekatan yang dilakukan oleh Liberty saat ini menurut saya sudah tepat."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alonso ingin McLaren-Honda finis lima besar
Artikel berikutnya Wehrlein jelaskan alasan mundur dari GP Australia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia