Ferrari Bawa Senjata untuk Atasi Tipisnya Udara F1 GP Meksiko
Ferrari membawa alat tempur yang istimewa demi memperbaiki prestasi di F1 GP Meksiko. Tak tanggung-tanggung, mereka mengangkut perangkat aerodinamika besar serta brake duct berbeda untuk mengatasi kendala akibat tipisnya udara.
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
Sirkuit Hermanos Rodriguez terletak di ketinggian, sekitar 2.238 meter di atas permukaan laut. Kondisi tersebut membuat tim-tim harus meningkatkan sistem pendingin mesin dan pengereman.
Aerodinamika perlu beban maksimum (solusi berharga di GP Monako, meski tidak mencapai downforce yang diinginkan pada permukaan laut). Sementara, kecepatan di trek lurus sirkuit tersebut bisa melebihi 360 km/jam.
Carlos Sainz Jr, Ferrari SF21
Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Turbo dan sistem hibrida yang dimiliki Ferrari bisa menguntungkan. Sedangkan, mesin pembakaran internal tidak akan menderita tekanan besar sebab gas tetap terbuka pada kecepatan penuh hanya 62 persen dari waktu lap.
Saat ini, pembahasan fokus pada sistem pengereman karena lebih banyak aliran udara dibutuhkan untuk mendinginkan calra, karbon dan kaliper. Soket harus dipasang, terbesar di antara yang tersedia di kisaran SF21.
Sirkuit Meksiko menyajikan tantangan untuk perangkat pengereman terutama pada Tikungan 1, 4 dan 12. Level tertinggi kesulitan terletak pada tikungan 1, dengan deselerasi maksimum 5,6 G.
Menarik untuk dicatat bahwa waktu pengereman sekitar 13 detik, paling tinggi di antara keseluruhan sirkuit lain, tuan rumah F1 2021.
Ferrari SF21: detail brake duct terbuka
Foto oleh: Giorgio Piola
Fakta tersebut membuat para pembalap mesti berancang-ancang untuk mendapatkan daya cengkeram cukup sebelum mengerem. Jarak pemberhentian lebih panjang sejalan dengan rendahnya densitas udara.
Duo Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, mesti memanfaatkan latihan bebas untuk mencari setelan terbaik, sesuai dengan perangkat yang akan dipasang. Mereka sudah melakukan tes di simulator tapi perlu mengaplikasikan dalam lintasan sebenarnya.
Ketika berhubungan dengan aliran udara di area depan, seharusnya tidak membatasi pada mendinginkan rem. Sebab, sirkulasi udara dalam brake duct karbon juga dibutuhkan.
Ferrari SF21, dettaglio del cestello anteriore più aperto
Photo by: Giorgio Piola
Ferrari SF21, dettaglio del cestello anteriore con il diadema esterno
Photo by: Giorgio Piola
Dalam balapan baru-baru ini, tim Maranello itu menggunakan dua brake duct semiterbuka yang membantu menempatkan ban pada kerangka temperatur yang tepat, sama seperti mengatur aliran udara dengan fungsi aerodinamika secara berbeda.
Si Kuda Jingkrak, seperti rival-rivalnya di kejuaraan dunia, mesti umenyesuaikan perangkat tersebut berdasarkan karakteristik trek yang akan dihadapi. Menilik aliran udara masuk maksimum diizinkan, teknisi mesti membaginya sebagian untuk pendinginan.
Ferrari SF21, detail brake duct depan
Foto oleh: Giorgio Piola
Yang sebaliknya, dibutuhkan untuk membalikkan udara yang keluar dari sayap depan dan didorong melewati roda depan.
Semburan udara yang keluar di antara jari-jari pelek berfungsi untuk mengoreksi aliran depan, mencegah jadi kotor karena turbulensi yang dihasilkan roda depan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments