Ferrari Donasikan Rp15,6 Miliar untuk Bantu Warga Ukraina

Ferrari mengambil langkah signifikan dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina, dengan mengumumkan niatnya untuk memberikan sumbangan 1 juta euro (Rp15,6 miliar) bagi warga yang terdampak.

Ferrari logo

Pada Selasa (8/3/2022), Ferrari mengungkapkan rencananya untuk mendonasikan dana sebesar 1 juta euro atau setara Rp15,6 miliar guna membantu rakyat Ukraina yang terdampak invasi militer Rusia.

Ferrari membuat keputusan ini setelah perang di Ukraina pecah selama hampir dua pekan sejak Rusia melancarkan serangan militernya ke negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky tersebut.

Dana tersebut akan disalurkan Ferrari melalui wilayah Emilia Romagna, Italia, dengan berkolaborasi bersama Palang Merah Internasional dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Nantinya sumbangan digunakan membiayai proyek-proyek kemanusiaan internasional untuk membantu penduduk di Ukraina ataupun mendukung penerimaan pengungsi di Italia.    

Sebagian dari donasi Pabrikan Kuda Jingkrak juga bakal ditujukan ke Chernobyl Association of Maranello, untuk memenuhi kebutuhan warga Ukraina yang ditampung di area dekat markas Ferrari.

Selain itu, Ferrari juga mengumumkan penangguhan produksi kendaraannya untuk pasar Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mereka terus memantau situasi dengan saksama dan mematuhi aturan dan sanksi yang berlaku sejak pecahnya konflik.

Baca Juga:

“Ferrari berpihak dan mendukung semua orang di Ukraina yang terkena dampak dari krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung ini,” CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan.

“Meskipun kami berharap untuk kembalinya dialog dengan cepat dan solusi damai, kami tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan semua orang yang terkena dampak.

“Pikiran dan dukungan kami bersama mereka. Kami mencoba ikut memainkan peran kecil kami dengan lembaga-lembaga yang siap memberikan bantuan segera dalam situasi ini.”  

Sebagai respons terhadap invasinya ke Ukraina, negara-negara Eropa telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan organisasi-organisasi olahraga dunia juga sudah mengambil tindakan.

Federasi Otomotif Internasional (FIA) salah satunya. Mereka memberikan syarat-syarat untuk pembalap Rusia dan Belarus jika ingin tetap berkompetisi, termasuk di Formula 1 (F1).

Kebijakan ini telah membuat Nikita Mazepin jadi korban. Meskipun pilot muda Rusia itu telah bersedia mengikuti syarat FIA, Haas F1 Team memutuskan untuk mengkahiri kontrak dengan sang pembalap.  

Nikita Mazepin, Haas F1 Team

Nikita Mazepin, Haas F1 Team

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

dibagikan
komentar

Pembalap F1 Sebut Porpoising Ciptakan Banyak Masalah

Fernando Alonso Melihat Mobil Alpine 2022 Belum Siap